Kasus Covid-19 AS lampaui China, Trump dan Xi Jinping diskusi via telepon
Trump menyampaikan rasa hormatnya terhadap perjuangan Beijing melawan virus korona

Ankara
Riyaz ul Khaliq
ANKARA
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping mengadakan percakapan melalui telepon pada Jumat pagi untuk membahas pandemi virus korona (Covid-19).
Kontak antara kedua pemimpin terjadi setelah jumlah kasus Covid-19 di AS melonjak tinggi melampaui jumlah kasus di China, menjadikannya negara yang terkena dampak virus korona paling parah di dunia.
Dalam sebuah cuitan di Twitter, Trump menyebut percakapan telepon itu "sangat bagus", sekaligus menyampaikan rasa hormatnya terhadap perjuangan China melawan Covid-19 dan mengklaim bahwa kedua belah pihak bekerja sama dengan erat.
“Baru saja menyelesaikan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari China. Membahas dengan sangat terperinci soal virus korona yang merusak sebagian besar Planet kita. China telah melalui banyak hal dan telah mengembangkan pemahaman yang kuat tentang virus itu. Kami bekerja sama dengan erat. Sangat hormat! " kata presiden AS itu.
Menurut Kantor Berita Xinhua yang dikelola pemerintah, Xi mengatakan China berbagi informasi tentang Covid-19 secara terbuka, transparan dan bertanggung jawab.
Dia mengatakan Beijing juga berbagi pengalamannya tentang pencegahan, penahanan dan perawatan, serta memberikan dukungan dan bantuan kepada semua negara yang membutuhkan.
Xi mengatakan bahwa China berkomitmen untuk bekerja sama dengan komunitas internasional untuk mengatasi pandemi.
Kementerian Luar Negeri China belum merilis pernyataan tentang pembicaraan itu.
Pembicaraan itu merupakan kontak langsung pertama antara kedua pemimpin negara ekonomi terbesar dunia sejak meningkatnya ketegangan soal asal mula pandemi virus korona.
China mengecam sikap "stigmatisasi" dan "rasis" Trump yang menyebut virus korona dengan sebutan "virus China".
Perang kata-kata antara pejabat Amerika dan China meningkat setelah seorang Menteri Luar Negeri China mengisyaratkan bahwa militer AS mungkin saja bertanggung jawab atas wabah global ini.
Xi dan Trump juga berpartisipasi dalam konferensi video dengan para pemimpin G20 pada Kamis.
Setelah pertama kali muncul di Wuhan, China, Desember lalu, Covid-19 telah menyebar ke setidaknya 175 negara dan wilayah.
Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University yang berbasis di AS, sejauh ini lebih dari 537.000 kasus dikonfirmasi di seluruh dunia, sementara jumlah kematian melebihi 24.000 dan jumlah pasien yang sembuh hampir mencapai 122.000.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.