Dunia, Ekonomi

Jerman larang Boeing 737 MAX lintasi wilayah udaranya

Langkah itu diambil menyusul kecelakaan pesawat Ethiopia Airlines yang menewaskan 157 orang pada Minggu

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 13.03.2019 - Update : 13.03.2019
Jerman larang Boeing 737 MAX lintasi wilayah udaranya Ilustrasi. Para petugas mengumpulkan barang-barang temuan dari jatuhnya pesawat Lion Air JT610 berupa pecahan badan pesawat, barang bawaan penumpang, hingga potongan-potongan jenazah, di terminal Tanjung Priok Jakarta, Indonesia pada 29 Oktober 2018 lalu (Surya Fachrizal Aprianus - Anadolu Agency)

Ankara

Ayhan Simsek

BERLIN 

Jerman pada Selasa mengeluarkan larangan terhadap pesawat Boeing 737 MAX untuk melintasi wilayah udaranya, menyusul kecelakaan pesawat yang terjadi akhir pekan lalu di Ethiopia yang menewaskan semua penumpang dan awak.

Menteri Transportasi Andreas Scheuer mengatakan kepada televisi lokal n-tv bahwa larangan itu berlaku segera setelah diumumkan.

“Keamanan jadi yang utama. Saya telah memerintahkan penutupan ruang udara Jerman untuk pesawat Boeing 737 MAX segera dan ini akan efektif sampai terbebas dari semua keraguan,” katanya.

Prancis juga bergabung dengan banyak negara lainnya yang telah melarang pesawat Boeing 737 MAX.

"Mengingat keadaan kecelakaan di Ethiopia, pihak berwenang Prancis telah mengambil keputusan, sebagai tindakan pencegahan untuk melarang semua penerbangan komersial Boeing 737 MAX yang masuk, keluar, atau melintasi wilayah Prancis," kata otoritas penerbangan sipil Prancis DGAC dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Belanda juga menutup wilayah udaranya untuk Boeing 737 MAX, kata Menteri Infrastruktur Cora van Nieuwenhuizen.

Menteri Transportasi Austria Norbert Hofer mengatakan keamanan adalah prioritas utama dalam penerbangan dan mereka telah melarang Boeing 737 MAX dari wilayah udara Austria untuk keselamatan penumpang dan pesawat.

Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) juga menangguhkan semua operasi penerbangan pesawat Boeing 737-8 MAX dan 737-9 MAX dari wilayah udara Eropa.

"EASA telah menerbitkan Safety Directive, efektif mulai pukul 19.00 UTC, menangguhkan semua penerbangan komersial yang dilakukan oleh operator negara ketiga ke, di dalam atau di luar Uni Eropa dari model yang disebutkan di atas," katanya dalam sebuah pernyataan.

Pada Minggu, pesawat Boeing 737 Max 8 milik Ethiopian Airlines jatuh di Kenya, enam menit setelah lepas landas dari bandara di Addis Ababa, Ethiopia.

Sebanyak 157 orang - 149 penumpang dan delapan awak - dari 35 negara tewas dalam kecelakaan itu.

Insiden itu merupakaan kecelakaan mematikan kedua pesawat Boeing 737 MAX dalam waktu kurang dari lima bulan.

Pada Oktober, penerbangan Lion Air JT610 dengan tipe armada yang sama jatuh di perairan Indonesia dan menewaskan 189 orang.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.