Jepang akan buang air limbah Fukushima ke laut
- Proses pembuangan air diperkirakan berlangsung selama 2 tahun
Ankara
Ahmet Furkan Mercan
TOKYO
Jepang memutuskan untuk membuang air limbah radioaktif dari pembangkit nuklir Fukushima ke laut.
Perdana Menteri Yoshihide Suga pada Selasa mengumumkan keputusan pemerintahnya setelah rapat kabinet dan mengatakan bahwa membuang air yang telah diolah merupakan masalah yang tak terhindarkan dalam penghentian fasilitas Fukushima Daiichi.
Suga menekankan bahwa rencana tersebut akan dilaksanakan dengan memastikan langkah-langkah yang luas dan tegas untuk mencegah kerusakan.
Dia mengatakan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dan organisasi pihak ketiga lainnya akan terlibat dalam proses untuk mengamati apakah rencana tersebut dilakukan dengan transparansi.
Suga menambahkan bahwa rencana pelepasan tersebut juga didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah IAEA.
Air yang mengandung tritium akan diencerkan
Bahan radioaktif yang terbentuk dalam air murni yang berfungsi sebagai pendingin reaktor akan terurai berkat Sistem Pengolahan Cairan Canggih (ALPS) kecuali bahan tritium.
Rencananya, air yang mengandung unsur tritium akan diencerkan pada level 1.500 becquerel per liter.
Dengan demikian, operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power (TEPCO) akan dapat membuang air, yang jumlahnya terus meningkat dari hari ke hari, ke laut secara berkala.
TEPCO memperkirakan jika air yang disimpan di pabrik tidak dibuang, kapasitas tangki penyimpanan di fasilitas tersebut akan penuh paling lambat musim gugur 2022.
Kantor berita Kyodo melaporkan bahwa proses pembuangan air ke laut akan berlangsung selama dua tahun.