Dunia

Israel lancarkan serangan terbesar ke selatan Lebanon sejak 8 Oktober

Militer Israel mengatakan serangan akan menargetkan desa-desa Lebanon yang terletak hingga 80 kilometer dari perbatasan

Wassim Seifeddine  | 23.09.2024 - Update : 30.09.2024
Israel lancarkan serangan terbesar ke selatan Lebanon sejak 8 Oktober

BEIRUT

Militer Israel pada Senin melancarkan serangan udara intensif ke selatan Lebanon, pemboman ini menjadi serangan terbesar sejak dimulainya konflik di Gaza pada 8 Oktober lalu.

Jet tempur menyerang beberapa daerah di Lebanon barat daya dan tenggara, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai 20 lainnya, kata media Lebanon.

Serangan udara itu menghantam daerah dekat Rumah Sakit Lebanon Italia di Tyre di selatan Lebanon, menurut seorang reporter Anadolu di daerah tersebut.

Serangan juga menargetkan sebuah rumah di kota Jbal El Botm, tenggara Tyre dan di pinggiran Zibqin di sepanjang Sungai Litani.

Israel menargetkan serangan ke beberapa daerah lain, termasuk Wa'ba, Jibchit, Sharqia, Al-Namiriyeh, tepi Kfar Tebnit, Nabatiyeh El Faouqa dan Deir El Zahrani.

Daerah jalan raya Kfar Roummane-Midneh, daerah pinggiran Yohmor Al-Shaqif, Arnoun, Jabal Al-Tuffah, Jabal Al-Rihan dan Sejoud juga terkena serangan.

Tentara Israel mengonfirmasi bahwa mereka melancarkan lebih dari 150 serangan udara terhadap sasaran di Lebanon pada Senin.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan tentaranya akan menargetkan sejumlah desa Lebanon yang terletak hingga 80 kilometer dari perbatasan.

"Dalam beberapa jam terakhir, kami telah mengidentifikasi rencana Hizbullah untuk menyerang warga Israel. Dalam waktu dekat, kami akan menyerang target-target di Lebanon untuk menghilangkan ancaman ini," ujar Hagari dalam sebuah konferensi pers.

Ketegangan meningkat antara Hizbullah dan Israel setelah Tel Aviv melancarkan serangan udara mematikan pada Jumat yang menewaskan sedikitnya 45 orang, termasuk anak-anak dan wanita, dan melukai puluhan lainnya di pinggiran selatan Beirut.

Hizbullah mengonfirmasi bahwa sedikitnya 16 anggotanya, termasuk pemimpin senior Ibrahim Aqil dan komandan tinggi Ahmed Wahbi, tewas dalam serangan Israel.

Serangan itu terjadi dua hari setelah sedikitnya 37 orang tewas dan lebih dari 3.000 lainnya terluka dalam dua gelombang ledakan perangkat komunikasi nirkabel di Lebanon.

Sementara pemerintah Lebanon dan Hizbullah menyalahkan Israel atas ledakan tersebut, Tel Aviv tidak membantah atau mengonfirmasi keterlibatannya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın