Hamas akan terus berunding hingga capai gencatan senjata penuh
Hamas mengatakan Israel lalai dalam melakukan kewajibannya dalam perjanjian gencatan senjata permanen, penarikan pasukan Israel dari Gaza, pemulangan warga Gaza yang terlantar ke rumah mereka, dan penyediaan kebutuhan masyarakat

ISTANBUL
Kelompok Hamas Palestina pada Rabu mengatakan mereka akan terus bernegosiasi melalui mediator sampai mencapai gencatan senjata permanen di Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan hal itu menunjukkan “fleksibilitas yang diperlukan untuk menghentikan sepenuhnya agresi Israel di Jalur Gaza.”
Namun Hamas mengatakan Israel menghindari kewajiban perjanjian gencatan senjata permanen, dan tidak mau menarik pasukan Israel dari Jalur Gaza, pemulangan warga Gaza yang terlantar ke rumah mereka di wilayah utara.
“Gerakan (Hamas) akan terus bernegosiasi melalui mediator persaudaraan kita untuk mencapai kesepakatan yang memenuhi tuntutan dan kepentingan rakyat kami,” tambah pernyataan itu.
Pernyataan Hamas ini muncul menyusul pemberitaan media yang menyebutkan perundingan di Kairo berakhir tanpa terobosan.
Pada Selasa malam, TV Al-Qahera News yang dikelola pemerintah Mesir mengutip sumber penting Mesir yang mengatakan pembicaraan tidak langsung antara Hamas dan Israel mengenai kesepakatan gencatan senjata di Gaza masih berlangsung, namun menghadapi "kesulitan."
“Pembicaraan masih berlangsung untuk mencapai gencatan senjata di Gaza sebelum bulan puasa Ramadhan,” kata sumber Mesir, seraya menambahkan bahwa pembicaraan lebih lanjut akan diadakan pada hari Rabu.
Ramadhan, bulan paling suci dalam kalender Islam, akan dimulai minggu depan.
Putaran baru perundingan gencatan senjata di Gaza dimulai di ibu kota Mesir, Kairo, pada hari Minggu dengan partisipasi delegasi dari Mesir, Qatar, Amerika Serikat, dan Hamas.
Menurut media Israel, mediator berupaya menjembatani perbedaan antara Israel dan Hamas mengenai rincian penarikan Israel dari Gaza, serta tahanan yang akan dibebaskan dari kedua belah pihak.
Hamas diyakini menyandera lebih dari 130 warga Israel sejak serangannya pada 7 Oktober.
Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober, menewaskan lebih dari 30.600 orang dan melukai lebih dari 72.000 lainnya di tengah kehancuran massal dan kekurangan bahan pokok.
Perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60% infrastruktur di wilayah kantong tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.