Dunia

Gedung Putih akan berhenti berlangganan dua harian terkemuka AS

Keputusan itu diambil sehari setelah Trump menyebut New York Times sebagai "koran palsu"

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 23.10.2019 - Update : 23.10.2019
Gedung Putih akan berhenti berlangganan dua harian terkemuka AS Ilustrasi: Gedung Putih. (Foto file - Anadolu Agency)

Washington DC

Servet Gunerigok

WASHINGTON

Gedung Putih pada Selasa menyatakan bahwa mereka tidak akan memperbarui masa langganan dua harian terkemuka Amerika Serikat New York Times dan Washington Post.

"Kami tidak memiliki rencana untuk memperbaruinya," kata sekretaris pers Gedung Putih Stephanie Grisham kepada situs berita The Hill, sehari setelah Presiden Donald Trump menyarankan untuk berhenti berlangganan.

Keputusan itu diambil sehari setelah Trump menyebut New York Times sebagai koran palsu selama wawancara dengan Fox News yang disiarkan pada Senin malam.

"Kami bahkan tidak menginginkannya di Gedung Putih lagi. Kami mungkin akan mengakhirinya dan Washington Post," ujar dia.

Pernyataan Trump menimbulkan pertanyaan tentang apakah Gedung Putih juga berencana untuk mengusir wartawan surat kabar itu.

Presiden AS telah berulang kali menyerang New York Times secara khusus atas liputannya.

Pada Februari, dia mengklaim bahwa laporan surat kabar itu salah dan menuduhnya sebagai musuh sejati rakyat.

Dalam wawancara Kantor Oval dengan New York Times pada bulan yang sama, Trump mengklaim semua orang berpikir bahwa harian itu memperlakukannya dengan buruk.

"Washington Post juga, tetapi New York Times bahkan memperlakukan saya dengan sangat luar biasa," tutur dia.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.