Dunia

Erdogan: Turki tak akan biarkan zona aman Suriah jadi 'rawa teroris'

Presiden mengatakan tujuan zona aman di Suriah utara seharusnya menjauhkan kelompok-kelompok teroris dari perbatasan Turki

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 22.01.2019 - Update : 22.01.2019
Erdogan: Turki tak akan biarkan zona aman Suriah jadi 'rawa teroris' Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto file - Anadolu Agency)

Ankara

Diyar Guldogan

ANKARA

Presiden Recep Tayyip Erdoğan pada Senin mengatakan Ankara tidak akan pernah membiarkan zona aman di Suriah diubah menjadi rawa teroris baru untuk melawan Turki.

"Kami tidak akan pernah mengizinkan implementasi zona aman yang akan didirikan di Suriah utara diubah menjadi rawa teroris baru untuk melawan negara kami," kata Erdogan pada pertemuan Serikat Kamar Dagang dan Komoditas Turki (TOBB) di Ankara.

Dia mengatakan Ankara tidak menentang pembentukan zona aman seluas 30 kilometer di Suriah utara dekat perbatasan Turki dan menegaskan bahwa tujuan zona aman seharusnya menjauhkan kelompok dari perbatasan Turki.

Presiden menekankan bahwa Turki tidak mengincar integritas teritorial Suriah, menambahkan bahwa dia juga akan membahas masalah ini dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow dalam beberapa hari mendatang.

Menanggapi tentang kemungkinan operasi militer Turki di timur Sungai Eufrat, Erdogan mengatakan hampir semua persiapan telah selesai.

Dia mengatakan mereka yang meminta Turki untuk tidak memasuki Afrin tahun lalu bermaksud menjauhkan Turki dari daerah itu untuk melakukan sejumlah persiapan.

"Kami mengalami hal yang sama selama Operasi Perisai Eufrat. Kami melihat dengan jelas ketika kami mengambil kendali atas daerah-daerah ini, bahwa mereka yang menghabiskan waktu kami begitu lama hanya bertujuan untuk menembus perbatasan menggunakan kelompok teror seperti Daesh, PKK dan YPG," ujarnya.

Dia mengatakan masalah yang sama sedang dihadapi di Manbij akhir-akhir ini dan mereka yang terus-menerus berusaha menjauhkan Turki dari daerah-daerah ini sebenarnya bertujuan untuk memperkuat kelompok-kelompok teroris.

Erdogan menuduh mereka yang diam terhadap kekuatan dan kelompok-kelompok teroris yang menghancurkan Suriah dan menyuarakan keluhan mereka terhadap kehadiran Turki di kawasan sebagai bagian dari permainan ini.

Sebuah misi di timur Sungai Eufrat, yang diusulkan oleh kepemimpinan Turki selama berbulan-bulan, akan mengikuti keberhasilan dua operasi lintas-perbatasan Turki ke Suriah sejak 2016 - Perisai Eufrat dan Ranting Zaitun - yang dimaksudkan untuk membasmi kehadiran YPG/PKK dan Teroris Daesh di dekat perbatasan Turki.

Dalam lebih dari 30 tahun kampanye terornya melawan Turki, PKK - yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan UE - telah bertanggung jawab atas kematian sekitar 40.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak. YPG adalah cabangnya di Suriah.

Pemimpin Turki menambahkan bahwa tidak mungkin menjadi aman tanpa menjadi kuat, merujuk pada operasi lintas batas negaranya di Suriah dan Irak.

Menurutnya, seperti para leluhur, Turki percaya bahwa keselamatan tidak dimulai di perbatasan tetapi dari luar perbatasan.

"Mereka yang telah melakukan serangan sekecil apa pun di negara kita, akan membayar harga yang mahal. Khususnya Daesh, YPG, PYD. Semuanya akan membayar harga yang mahal," tambah Erdogan.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.