Dunia

Erdogan: Menyalahkan Turki atas krisis pengungsi sama saja ‘tak berterima kasih'

Uni Eropa harus mendukung Turki 'sebanyak mungkin' soal masalah migrasi, kata PM Hungaria setelah bertemu dengan presiden Turki di Ankara

Beyza Binnur Dönmez, Ahmet Gençtürk  | 12.11.2021 - Update : 13.11.2021
Erdogan: Menyalahkan Turki atas krisis pengungsi sama saja ‘tak berterima kasih' Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Hongaria, Victor Orban (tidak terlihat) mengadakan konferensi pers bersama setelah pertemuan mereka di Kompleks Presiden di Ankara, Turki pada 11 November 2021. (Ali Balikci - Anadolu Agency)

ANKARA

Menyalahkan Turki atas krisis pengungsi adalah "sikap tidak tahu berterima kasih yang nyata," kata presiden negara itu Recep Tayyip Erdogan pada Kamis.

"Yunani-lah yang menyalahkan para pengungsi dengan menikam perahu sampai mereka mati," kata Erdogan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di ibu kota Ankara setelah pertemuan bilateral.

"Kami memiliki semua bukti," imbuh dia.

Erdogan juga mengatakan bahwa Yunani, secara keseluruhan, telah "berubah menjadi pangkalan militer AS," mengacu pada penempatan pasukan AS di wilayah Alexandroupoli (Dedeagac), utara Yunani.

Sementara itu, Orban menggarisbawahi perlunya perimeter pertahanan di sekitar Eropa, mencatat bahwa benua itu berada di bawah tekanan migrasi dari Mediterania, Balkan Barat, dan Belarus.

Dia mengatakan bahwa Eropa membutuhkan sekutu, dan jika batas seperti itu tidak ditetapkan, benua itu akan berada dalam "situasi sulit."

"Kita harus membantu teman-teman Turki kita dalam masalah migrasi. Uni Eropa harus mendukung Turki sebanyak mungkin," ungkap PM Hungaria Orban.

Turki telah menampung empat juta pengungsi, lebih banyak dari negara mana pun di dunia, di tengah tanda-tanda gelombang baru pengungsi Afghanistan menuju Turki dan Uni Eropa.

Erdogan juga mengatakan bahwa keduanya telah membahas hubungan bilateral, masalah internasional dan regional, serta hubungan ekonomi dan perdagangan selama pertemuan tersebut.

Dia mencatat bahwa volume perdagangan saat ini antara kedua negara sudah mencapai USD3-4 miliar, kedua negara bertujuan untuk meningkatkan angka ini menjadi USD6 miliar.

Menyoroti Turki-Hongaria akan merayakan 2024 sebagai Tahun Budaya, Erdogan berterima kasih kepada Orban dan pejabat Hungaria atas pengembalian 101 artefak bersejarah ke Turki.

Kerja sama ini "menunjukkan kepada seluruh dunia bahwa perjuangan yang efektif" melawan penyelundupan aset budaya mungkin dilakukan.

Artefak bersejarah itu disita oleh pasukan keamanan Hungaria selama operasi pada Oktober 2016.

Presiden Erdogan juga berterima kasih kepada Hongaria atas "dukungan kuat" mereka untuk tawaran keanggotaan Turki di Uni Eropa.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın