China minta AS refleksi soal pelanggaran hak-hak buruhnya
"Setiap pelaku kerja paksa dan pekerja anak harus bertanggung jawab atas tindakan mereka," tegas jubir Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian

Ankara
Emel Ozo
ANKARA
China mendesak Amerika Serikat untuk berhenti mempraktikkan standar ganda dalam masalah perburuhan.
"Setiap pelaku kerja paksa dan pekerja anak harus bertanggung jawab atas tindakan mereka," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian seperti dilansir oleh kantor berita Xinhua.
Dia juga minta AS merefleksikan “pelanggaran seriusnya sendiri terhadap hak-hak buruh” dan “mempertanggungjawabkan semua tindakannya".
Menurut Zhao, selama lima tahun terakhir, semua 50 negara bagian AS dan Washington DC telah melaporkan kasus kerja paksa dan perdagangan manusia, dengan sebanyak 100.000 orang diperdagangkan ke AS dari luar negeri setiap tahunnya.
“Menurut statistik dari beberapa lembaga akademis di AS, setidaknya setengah juta orang di negara itu telah menjadi sasaran perbudakan modern dan kerja paksa,” katanya.
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS pun telah mengakui bahwa kerja paksa tersebar luas di Amerika Serikat.
“Mengenai hak pekerja anak, AS adalah satu-satunya negara di dunia yang belum meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak Anak (UNCRC),” tambah Zhao.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.