Bolivia gelar pilpres Maret 2020
'Persiapan akan berlangsung selama empat bulan ke depan hingga 23 April,' kata kepala staf pemerintah interim
Ankara
Beyza Binnur Donmez
ANKARA
Pemerintah interim Bolivia mengumumkan bahwa pemilihan presiden baru akan digelar Maret 2020.
"Kami akan mulai menghitung mundur sejak 23 Desember. Persiapan akan berlangsung selama empat bulan ke depan hingga 23 April," kata Jerjes Atala, kepala staf pemerintah sementara.
Menurut Undang-Undang Pemilihan Umum Bolivia, kandidat presiden harus mengumpulkan lebih dari setengah suara atau sedikitnya 40 persen.
Jeanine Anez, presiden sementara negara itu, menyetujui undang-undang tersebut pekan lalu.
UU itu melarang pencalonan siapa pun yang telah menjabat selama dua periode berturut-turut, termasuk Presiden Evo Morales.
Krisis politik di Bolivia meletus sejak Oktober, ketika Morales terpilih sebagai presiden untuk keempat kalinya. Para pengunjuk rasa mengklaim pemilu itu penuh kecurangan.
Setelah mendapat tekanan dari berbagai pihak, Morales akhirnya mengundurkan diri dan pindah ke Meksiko, yang menawarinya suaka politik.
Meskipun begitu, gelombang protes tak kunjung surut hingga kini.