Arab Saudi: Situasi di Selat Hormuz ‘mengkhawatirkan’
Menteri Energi Arab Saudi, Al-Falih mengatakan ketegangan terkini di Selat Hormuz mengkhawatirkan negaranya

Riyad
Mohammad Farid Mahmoud Abdullah, Çağrı Koşak
RIYADH
Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih mengatakan situasi di Selat Hormuz "mengkhawatirkan" karena ketegangan terkini di wilayah tersebut.
Media Saudi melaporkan Menteri Energi Al-Falih mengeluarkan pernyataan terkait isu keamanan kapal dagang internasional yang melewati Selat Hormuz.
"Situasi di Selat Hormuz mengkhawatirkan. Oleh karena itu negara-negara yang melakukan ekspor perlu melindungi kapal mereka sendiri selama berlayar di selat," tutur menteri Saudi.
Al-Falih juga mengungkapkan negaranya akan mengangkut minyak mentah yang diproduksi di wilayah timur Arab Saudi ke Laut Merah melalui pipa.
Arab Saudi menargetkan peningkatan pemasokan minyak dari wilayah itu menjadi 7 juta barel per hari, ungkap dia.
Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran meningkat sejak Mei 2018, ketika Washington secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir 2015.
Sejak itu, pemerintahan Trump memulai kampanye diplomatik dan ekonomi untuk menekan Iran agar bisa membawa negara itu kembali ke perundingan untuk membahas soal program nuklir dan kegiatan lain yang dianggap tidak stabil.
Pemerintah AS menyerukan misi maritim yang dipimpin Eropa untuk memastikan keamanan di sekitar Teluk Persia, pasca-penyitaan Iran terhadap kapal tanker berbendera Inggris minggu lalu.
AS juga mengumumkan rencana untuk menyediakan jalur yang aman di sekitar Teluk Persia dan Yaman.
Ketegangan dengan Iran meningkat bulan lalu setelah dua tanker minyak diserang di Selat Hormuz.
AS menganggap Iran bertanggung jawab atas serangan itu, yang kemudian dibantah oleh Teheran.
Beberapa hari kemudian, Iran menembak drone AS, dan mengklaim AS telah melanggar wilayah udara Iran.
AS mengatakan pesawat tak berawak itu melintasi perairan internasional, bukan wilayah Iran.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.