Dunia, Regional

Mahathir: Antipati terhadap pengetahuan sekuler sebabkan dunia Islam mundur

Penolakan itu, kata Mahathir muncul setelah para pemimpin muslim menganggap pengetahuan sekuler seperti matematika dan sains tidak bermanfaat untuk akhirat

Muhammad Nazarudin Latief  | 26.07.2019 - Update : 30.07.2019
Mahathir: Antipati terhadap pengetahuan sekuler sebabkan dunia Islam mundur Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad berbicara dalam upacara penganugerahan gelar doktor kehormatan oleh Universitas Ankara Yildirim Beyazit di aula konferensi Kepresidenan Dewan Pendidikan Tinggi di Ankara, Turki pada 25 Juli 2019. (Ali Balıkçı - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA 

Dominasi akademis muslim di dunia mengalami penurunan setelah para ilmuwan terdahulu menolak mempelajari pengetahuan sekuler, ujar Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad di Ankara, Kamis.

Dalam pidato pembukaannya kepada Dewan Pendidikan Tinggi Ankara, Mahathir mengatakan "penolakan itu menyebabkan dunia akademis Islam melemah dan akhirnya jatuh dalam penjajahan barat."

“Mereka menjadi orang-orang yang tidak mengetahui ilmu yang mengubah dunia. Mereka mulai mengalami kemunduran, "kata Mahathir dalam pidatonya tentang topik "pengetahuan".

Penolakan itu, kata Mahathir muncul setelah fatwa pemimpin muslim yang menganggap pengetahuan sekuler seperti matematika dan sains tidak bermanfaat untuk akhirat.

Sebagai perbandingan, menurut Mahathir kekuatan Eropa saat ini diperoleh dari pengetahuan yang dirintis oleh cendekiawan muslim dan kemudian mengunggulinya.

Dia juga mengecam umat Islam modern karena hanya membeo para ilmuwan lain dan menerima interpretasi mereka tentang Islam tanpa kritik.

Perdana menteri berusia 93 tahun ini juga menegaskan bahwa terorisme agama dan jihadisme bertentangan dengan ajaran Islam yang “benar”.

Setelah memberikan pidato, Mahathir mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Universitas Yildirim Beyazit Ankara.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.