Politik, Dunia

Anggota Knesset sebut Netanyahu benci warga Arab-Israel

PM Netanyahu sedang mendekati pemilih Arab di Israel untuk memenangkan pemilu 23 Maret

Muhammad Abdullah Azzam  | 25.02.2021 - Update : 27.02.2021
Anggota Knesset sebut Netanyahu benci warga Arab-Israel Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Esat Fırat - Anadolu Agency)

Tel Aviv

Mustafa Deveci

TEL AVIV

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membenci warga Arab-Israel, ungkap seorang anggota Arab di Parlemen Israel (Knesset) pada Rabu.

“Netanyahu adalah salah satu perdana menteri Israel yang paling provokatif bagi para pemilih Arab dan pemimpin Arab,” kata Ahmad Tibi, anggota koalisi Joint Arab List yang mewakili orang Arab-Israel dan pemimpin Gerakan Arab untuk Pembaruan (Ta'al), kepada Anadolu Agency.

Tibi mengatakan Netanyahu berusaha untuk mengumpulkan suara dari pemilih Arab menjelang pemilihan yang dijadwalkan pada 23 Maret.

Tibi mencatat bahwa satu-satunya tujuan dari pendekatan positif Netanyahu baru-baru ini terhadap orang Arab adalah untuk mengumpulkan suara mereka dalam pemilihan mendatang.

Sebelum pemilu terakhir pada Maret 2020, Netanyahu hanya mengunjungi satu wilayah mayoritas Arab.

Netanyahu mengunjungi sekitar tujuh wilayah Arab selama kampanye pemilihannya saat ini, tutur Tibi.

Netanyahu membutuhkan setidaknya dua anggota parlemen lagi dari wilayah ini untuk terpilih kembali sebagai perdana menteri dan mendapatkan kekebalan hukum, imbuh dia.

“Kami menyerukan kepada semua partai Arab untuk membuat komitmen kepada masyarakat kami bahwa mereka tidak akan mendukung undang-undang yang akan mencegah pengadilan Netanyahu saat menjabat. Kami ingin dia diadili atas tuduhan terhadapnya,” sebut dia.

Netanyahu pada 8 Februari mendatangi Pengadilan Distrik Yerusalem untuk melanjutkan persidangannya atas tuduhan korupsi. Netanyahu telah berulang kali membantah tuduhan tersebut.

Pada 14 Januari, Jaksa Agung Israel Avichai Mandelblit mengajukan dakwaan terhadap Netanyahu.

Sidang uji coba pertamanya digelar pada Mei 2020, kemudian dilanjutkan sesi lainnya pada Juli 2020, sebelum itu sidang ditunda akibat lockdown.

Tibi juga mengkritik perpecahan dalam blok Joint Arab List, dengan mengatakan hal itu "merugikan perjuangan Palestina".

Partai Ra'am di bawah kepemimpinan Mansour Abbas, salah satu dari empat partai yang membentuk blok Daftar Arab Bersama, memutuskan untuk meninggalkan aliansi dan berpartisipasi dalam pemilihan 23 Maret secara terpisah.

Netanyahu sedang mempersiapkan dirinya untuk mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang, yang keempat dalam dua tahun terakhir di tengah kebuntuan politik di antara partai-partai utama di Israel.

Netanyahu, yang memimpin partai sayap kanan Likud, menjadi perdana menteri Israel terlama dengan menjabat lebih dari 14 tahun.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.