Dunia

Anadolu Agency masuki desa Sengesar di jantung Taliban

Hampir 300 keluarga masih tinggal di desa Sengesar di Kandahar, tempat pendiri Taliban, Mullah Omar, pernah tinggal

Pizaro Gozali Idrus  | 28.09.2021 - Update : 29.09.2021
Anadolu Agency masuki desa Sengesar di jantung Taliban Penampakan desa Sengesar. (Foto file - Anadolu Agency)

KABUL, Afghanistan

 
Bilal Guler dan Sayed Khodaiberdi Sadat

KABUL, Afghanistan

Anadolu Agency menjadi kantor berita pertama di dunia yang mencapai desa Sengesar, tempat berdirinya Taliban pada 1994 di bawah kepemimpinan Mullah Omar. 

Tim Anadolu Agency mencapai rumah Mullah Omar dengan melewati banyak pos pemeriksaan di sepanjang jalan menyusul pengambilalihan pemerintah Afghanistan oleh Taliban.

Hampir 300 keluarga masih tinggal di jantung Taliban di desa Sengesar, yang terletak di distrik Zhari, 75 kilometer (lebih dari 46 mil) dari pusat kota provinsi Kandahar selatan.

Di Sengesar, ada empat bangunan penting terkait Taliban, meskipun beberapa di antaranya hanyalah reruntuhan, termasuk rumah Mullah Omar, masjid tempat Omar menjabat sebagai imam, madrasah tempat Taliban pertama kali didirikan, dan rumah salah satu pendiri Talibam Abdul Ghani Baradar.

Mullah Omar pernah menjabat sebagai imam dan guru madrasah di desa tersebut.

Penduduk setempat di desa tersebut mengatakan kepada Anadolu Agency bagaimana rumah Mullah Omar, yang tidak menyerahkan Osama Bin Laden ke AS setelah serangan 11 September 2001, hancur dalam tiga serangan udara AS yang terpisah.

Saat ini, hanya dinding taman yang tersisa.

Beberapa tembok madrasah yang masih berdiri setelahnya juga dihancurkan dalam serangan AS.

Di sini Mullah Omar mengadakan pertemuan pertamanya dengan sejumlah kecil sahabat untuk membentuk struktur kelompok yang kelak menjadi Taliban.

Berdekatan dengan masjid adalah rumah tempat lahir Abdul Ghani Baradar, wakil perdana menteri pemerintah Taliban saat ini.

Anggota Taliban masih berjaga-jaga di dalam dan sekitar rumah sebagai penghormatan untuk mengenang Mullah Omar.

Banyak anggota Taliban dan warga sipil tewas di wilayah tersebut selama masa konflik dan pemboman.

Beberapa teman hidup Mullah Omar mengatakan kepada Anadolu Agency tentang proses munculnya Taliban.

"Ketika Taliban pertama kali didirikan, hanya ada tiga senjata berat. Saya juga terlibat dalam serangan pertama di sebuah sekolah di distrik Maiwand, Kandahar," kata Mohammed Hashim Hashemi kepada Anadolu Agency.

"Kami melakukan serangan pertama dengan 100 orang terhadap kelompok yang menggunakan sekolah sebagai pos militer di Maiwand dan kami menguasai sekolah itu," kata Mavlavi Muhammad Shah Akhund.

"Setelah serangan ini, nama kami mulai terdengar dan bahkan mahasiswa Afghanistan yang belajar di Pakistan datang untuk mendukung kami. Jumlah anggota kami mencapai hampir 500 dalam waktu singkat," ucap dia.

*Ditulis oleh Zehra Nur Duz

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.