Dunia

Afghanistan bebaskan 80 tokoh kunci Taliban

Langkah itu sejalan dengan tuntutan majelis besar untuk pembebasan pemberontak yang dipenjara guna memulai pembicaraan damai langsung

Rhany Chairunissa Rufinaldo  | 14.08.2020 - Update : 15.08.2020
Afghanistan bebaskan 80 tokoh kunci Taliban Ilustrasi: Anggota Taliban yang dibebaskan pemerintah Afghanistan. ( Haroon Sabawoon - Anadolu Agency )

Kabil

Shadi Khan Saif

KABUL, Afghanistan

Pemerintah Afghanistan pada Jumat membebaskan setidaknya 80 tokoh kunci Taliban untuk membuka jalan bagi pembicaraan damai.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Javed Faisal mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa 80 tahanan Taliban, yang termasuk dalam daftar hitam pemerintah karena pelanggaran serius, telah dibebaskan kemarin malam dari Penjara Pul-e-Charkhi di ibu kota Kabul.

"Mereka termasuk di antara 400 narapidana Taliban yang Loya Jirga [badan konsultatif besar tetua Afghanistan] yang diberi wewenang oleh pemerintah untuk dibebaskan," ujar dia.

Presiden Ashraf Ghani pekan lalu berjanji untuk membebaskan 400 tahanan yang tersisa sebagai bagian dari upaya untuk memulai pembicaraan langsung dengan Taliban.

Dia mengatakan hal ini saat berpidato pada upacara penutupan Loya Jirga yang meminta pemerintah untuk memastikan pembebasan para narapidana.

“Sekarang, Taliban punya pilihan. Hari ini, Taliban harus menunjukkan bahwa mereka tidak takut dengan gencatan senjata yang komprehensif. Tidak ada keberanian besar yang dibutuhkan untuk perang, tapi untuk perdamaian," tambah Ghani.

Lebih dari 3.000 tokoh masyarakat dari seluruh negeri mendukung seruan pemerintah untuk gencatan senjata permanen dan jaminan internasional bahwa pemberontak tidak akan menggunakan kekerasan lagi dan memulai pembicaraan intra-Afghanistan.

Acara tersebut menarik perhatian global karena diadakan di tengah negosiasi perdamaian yang sedang berlangsung antara Taliban dan Amerika Serikat.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan mengkonsolidasikan dukungan nasional untuk perdamaian di Afghanistan dan menentukan nasib tahanan Taliban yang tersisa, yang merupakan hambatan utama untuk memulai pembicaraan intra-Afghanistan.

"Kami memahami bahwa mereka akan segera memutuskan pembebasan tahanan Taliban yang tersisa dari daftar mereka, rintangan terakhir untuk memulai negosiasi intra-Afghanistan," ungkap departemen itu.

Sementara itu, Taliban menuntut agar semua rintangan di jalan perdamaian disingkirkan.

“Sangat penting bahwa semua pihak memahami kebutuhan saat ini dan menahan diri dari menciptakan hambatan untuk kesempatan saat ini,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada Rabu.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.