
Yemen
Hamdi Yıldız
YAMAN
Menteri Tenaga Kerja dan Sosial Yaman Ibtihaj al-Kamal mengatakan perang yang disebabkan kelompok Houthi sangat meningkatkan masalah perempuan di negara itu.
Menurut laporan dari kantor berita Yaman, Saba, Menteri al-Kamal berbicara pada sesi persiapan Konferensi Pembangunan dan Kependudukan Internasional yang diadakan di Nairobi, Kenya.
Dia mengatakan bahwa peperangan di Yaman telah memaksa lebih dari dua juta wanita bermigrasi.
Al-Kamal mengungkapkan bahwa 1,5 juta wanita di negara itu tak mendapatkan layanan kesehatan selama masa kehamilan akibat peperangan.
Dia meminta pendonor internasional untuk mendukung Yaman dalam berkontribusi secara finansial terhadap program-program kemanusiaan di semua bidang, terutama bagi perempuan.
Menteri Yaman itu mengutarakan para perempuan yang tinggal di daerah-daerah yang dikuasai Houthi menghadapi kondisi yang tak layak karena berhadapan dengan ancaman seperti kematian, penjara dan migrasi paksa.
Untuk itu, otoritas Yaman meminta masyarakat internasional untuk melakukan tindakan yang diperlukan untuk melindungi perempuan di negara ini.
Yaman telah dilanda konflik sejak 2014, ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar wilayah negara, termasuk ibu kota, Sanaa.
Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi militer pimpinan Arab Saudi meluncurkan kampanye udara besar-besaran untuk mengalahkan Houthi.
Menurut PBB, sejak itu, puluhan ribu warga Yaman - termasuk banyak warga sipil - diyakini terbunuh dalam konflik itu, sementara 14 juta lainnya berisiko menghadapi bencana kelaparan.