ISTANBUL

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Jumat pagi mengungkapkan tonggak penting saat Turkiye memasuki abad kedua 'Republik' dengan dimulainya misi luar angkasa berawak pertama negaranya.

Erdogan menyampaikan sebuah pesan video terkait penerbangan luar angkasa berawak perdana Turkiye di bawah Program Antariksa Nasional dan mengatakan negaranya sedang melakukan momen bersejarah dan mengalami puncak kebanggaan bersama.

“Kami mengambil langkah memasuki abad kedua Republik kami, Abad Turkiye, dengan misi luar angkasa berawak pertama kami,” kata Erdogan.

Sebagai pewaris peradaban yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap sejarah ilmu pengetahuan, Erdogan menyoroti dimulainya babak baru yang berharga, yang bertujuan untuk menghidupkan kembali misi yang diemban sepanjang sejarah.

“Untuk pertama kalinya, kami mengirimkan warga kami ke luar angkasa untuk menginspirasi generasi muda kami yang menatap cakrawala dengan mata berbinar,” ujar dia.

Menyoroti jasa heroik Alper Gezeravci, pilot di Angkatan Udara Turkiye, Erdogan menekankan bahwa setelah persiapan dan pelatihan ekstensif, Gezeravci kini telah melakukan perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.

“Oleh karena itu, kami mewujudkan salah satu tujuan kami dalam Program Luar Angkasa Nasional, yang kami umumkan kepada dunia pada 2021. Dalam misi 'Ilmu Luar Angkasa Turkiye', yang akan berlangsung selama 14 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional, akan dilakukannya 13 eksperimen yang disiapkan oleh ilmuwan kita,” kata Erdogan.

Penelitian akan mencakup beragam bidang seperti astronomi, kedokteran, genetika, dan ilmu material, tambah Erdogan.

Peluncuran Gezeravci pada misi Ax3 dilakukan oleh perusahaan eksplorasi ruang angkasa swasta SpaceX di Cape Canaveral, Florida, dengan roket Falcon 9 pada 16.49 waktu setempat atau 00.49 waktu Turkiye.

Peluncuran roket awalnya direncanakan pada 9 Januari tetapi ditunda dua kali hingga 17 Januari dan kemudian terakhir pada 18 Januari.

Empat penjelajah luar angkasa dari Turkiye, Spanyol, Italia, dan Swedia akan melakukan lebih dari 30 eksperimen dan demonstrasi ilmiah di ISS dalam misi Ax3.