Politik, Analisis, Regional

Skenario politik Malaysia setelah UMNO tarik dukungan dari PM Muhyiddin Yassin

Pakar mengatakan PM Muhyiddin Yassin tidak otomatis jatuh setelah UMNO menarik diri

Pizaro Gozali Idrus  | 08.07.2021 - Update : 08.07.2021
Skenario politik Malaysia setelah UMNO tarik dukungan dari PM Muhyiddin Yassin Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Malaysia jatuh ke dalam krisis politik terbaru pada Kamis setelah partai terbesar dalam koalisi pemerintah, United Malay National Organization (UMNO), menarik dukungan dari Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dan memintanya mengundurkan diri karena gagal mengatasi pandemi.

Namun pakar Malaysia mengatakan penarikan diri UMNO dari koalisi pemerintahan Muhyiddin Yassin tidak serta membuat perdana menteri jatuh.

Azmi Hassan, pakar politik dari Universitas Teknologi Malaysia, mengatakan skenario politik Malaysia kini bergantung pada keputusan anggota parlemen UMNO, apakah mereka akan menarik dukungan dari Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

“Lazimnya apabila presiden sebuah partai membuat keputusan, semua akan ikut keputusan itu. Tapi tidak terjadi dalam politik Malaysia karena masih bergantung pada keputusan individu di parlemen,” kata Azmi Hassan kepada Anadolu Agency, pada Kamis.

Dalam aturan politik Malaysia, diperlukan minimal 112 dari 222 kursi anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan.

Koalisi berkuasa Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin Yassin memiliki mayoritas sangat tipis 113 kursi, dengan 38 di antaranya kursi milik UMNO.

UMNO sendiri telah memberikan lampu hijau kepada anggota parlemennya untuk mengusulkan mosi tidak percaya kepada Muhyiddin saat parlemen kembali bersidang pada 26 Juli ini.

Jabatan PM Interim wewenang Raja

Sementara itu, politisi senior UMNO Tengku Razaleigh Hamzah menyampaikan kepada media bahwa dirinya tidak menolak sekiranya diberi kepercayaan untuk dipilih sebagai Perdana Menteri interim saat negara mengalami krisis politik.

Anggota Parlemen Malaysia itu mengatakan siapa pun, termasuk dirinya, akan bertanggung jawab mengemban amanah itu jika dilakukan untuk kepentingan rakyat.

Namun demikian, Azmi mengatakan jabatan perdana menteri sementara baru bisa diberlakukan Malaysia melalui keputusan Yang Di-Pertuan Agong atau Raja Malaysia.

Agong, kata dia, hanya boleh melantik perdana menteri baru yang diyakini mendapat dukungan mayoritas setelah perdana menteri lama meletak jabatan.

“Masalahnya saya tak melihat Muhyidin akan meletakkan jabatan tanpa usul mosi tidak percaya pada sidang parlemen,” ujar Azmi.

Pada Februari tahun lalu, Malaysia untuk pertama kalinya mempunyai Perdana Menteri Interim ketika Mahathir Mohamad meletakan jabatan sebagai perdana menteri.

Saat itu, Mahathir dipilih Agong untuk menjabat perdana menteri sementara.

UMNO tidak akan koalisi dengan Anwar Ibrahim

Meski menarik dukungan dari Muhyiddin Yassin, Ketua Pemuda UMNO Asyraf Wajdi Dusuki mengatakan partainya tidak akan mendukung Presiden Partai Keadilan Rakyat sekaligus pemimpin utama oposisi Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri.

“Keputusan semalam jelas meneguhkan pendirian petinggi partai untuk tidak sesekali akan menyokong Anwar Ibrahim sebagai Perdana Menteri,” kata dia dalam pernyataannya pada kamis.

Penolakan tersebut juga termasuk kerja sama partai dengan Partai Aksi Demokratik (DAP), partai etnis China di Malaysia, yang merupakan sekutu Anwar Ibrahim.

Sejauh ini belum ada komentar resmi dari Anwar Ibrahim soal penarikan dukungan UMNO dan langkah yang akan dilakukan partainya.

Namun wakil Presiden Partai Amanah Mujahid Yusof Rawa berkata Pakatan Harapan, aliansi oposisi Malaysia di mana Partai Amanah masuk di dalamnya, kekal sebagai blok gabungan partai terbesar di parlemen Malaysia selepas UMNO menarik dukungan terhadap Perdana Menteri Muhyiddin Yassin.

Pakatan Harapan, kata dia, mempunyai jumlah 89 anggota parlemen, meski demikian itu tidak mencukupi untuk membentuk pemerintah baru.

“Sekali lagi kebijaksanaan Yang di-Pertuan Agong diperlukan untuk merealisasikan pemerintahan yang kukuh dan stabil untuk menangani Covid-19 dan ekonomi yang parah,” kata dia dalam pernyataannya pada Kamis.

Sebelumnya pada Rabu malam, Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi menyampaikan partainya menarik diri dari dukungan PM Muhyiddin Yassin.

Keputusan itu hanya berlangsung beberapa jam usai Muhyiddin menunjuk wakil presiden UMNO Ismail Sabri, yang juga Menteri Pertahanan, sebagai wakil perdana menteri.

Zahid mengatakan keputusan untuk menarik dukungan terhadap Muhyiddin dipicu karena kegagalan pemerintah menangani pandemi secara efektif, memastikan stabilitas politik dan ekonomi, dan meraih kepercayaan rakyat.

“Muhyiddin harus memberi jalan bagi perdana menteri sementara, yang akan fokus menangani pandemi,” kata Zahid.

Zahid juga menuding kegagalan pemerintah dengan menyalahgunakan darurat negara yang hanya untuk muslihat politik hingga memudaratkan rakyat dan ekonomi negara, sekaligus menolak suara UMNO yang sejak dari awal menolak keras keputusan itu.

Malaysia sejauh ini mencatat lebih dari 800.000 kasus Covid-19 dengan tambahan 8.868 infeksi pada Kamis.





Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.