Luas hutan Turkiye naik 7 kali lipat dari luas wilayah yang terbakar dalam 12 tahun
255.000 hektar lahan rusak akibat kebakaran antara tahun 2012 dan 2023 dan 1,7 juta hektar lahan berubah jadi hutan
ANKARA
Setidaknya 1,7 juta hektar difungsikan menjadi aset hutan Turkiye di saat sekitar 255.000 hektar lahan rusak akibat kebakaran di Türkiye pada periode tahun 2012 hingga 2023.
Menurut data dari Direktorat Kehutanan (OGM) negara itu, langkah pencegahan, pemadaman, dan penghijauan memiliki dampak strategis dan sangat penting dalam memerangi kebakaran hutan.
Dalam hal ini, OGM berupaya melakukan pemadaman kebakaran hutan secara tepat waktu dan efektif dengan menggunakan pesawat terbang, helikopter, kendaraan udara tanpa awak (UAV), menara pengawas, kamera, dan kendaraan darat.
Meningkatnya suhu akibat perubahan iklim memicu peristiwa-peristiwa kebakaran di berbagai wilayah.
Sementara itu, berkat kampanye penghijauan lahan, kini jumlah area yang dijadikan hutan lebih banyak daripada area yang terbakar.
Data tersebut mengungkap luas hutan Turkiye pada 2012 mencapai lebih dari 21,6 juta hektar. Sekitar 2.450 kebakaran terjadi pada periode yang sama, yang berdampak pada 10.454 hektar.
Pada 2015, luas hutan meningkat menjadi lebih dari 22,3 juta hektar, di saat yang sama 2.150 kebakaran hutan terjadi di 3.219 hektar.
Luas tutupan hutan juga meningkat pada 2018, mencapai lebih dari 22,6 juta hektare. Sementara selama periode ini terjadi 2.167 kebakaran pada 5.644 hektare.
Sejak 2019, setiap tanggal 11 November diperingati dan dirayakan sebagai Hari Reboisasi Nasional.
Tahun lalu, luas hutan meningkat menjadi lebih dari 23,3 juta hektar, sementara 2.579 kebakaran hutan telah merusak 15.520 hektar lahan.
Dengan demikian, luas hutan Turkiye meningkat sekitar 1,7 juta hektar pada periode 2012-2023.
Selama periode yang sama, sekitar 255.000 ribu hektare hutan rusak akibat kebakaran hutan. Sekitar 32.000 kebakaran dipadamkan dalam 12 tahun.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.