Türkİye

'Turki selalu menjadi negara yang paling dermawan'

Turki memberikan USD5,6 miliar dalam bantuan kemanusiaan tahun lalu, menurut laporan oleh organisasi global

Gokhan Ergocun  | 27.07.2022 - Update : 21.08.2022
'Turki selalu menjadi negara yang paling dermawan' Relawan Diyanet. (Foto file - Anadolu Agency)

ISTANBUL

Diyanet mengatakan Turki selalu menjadi negara yang paling banyak memberikan bantuan kemanusiaan di dunia menurut data dari lembaga internasional. 

Izani Turan, manajer umum Yayasan Turki Diyanet (TDV) yang berada di bawah Kepresidenan Urusan Agama Turki, mengatakan negaranya akan terus menjadi negara yang paling dermawan.

Menurut laporan Development Initiatives (DI) yang berbasis di Inggris, sebuah organisasi global yang bertujuan mengakhiri kemiskinan, mengurangi ketidaksetaraan, dan meningkatkan ketahanan, Turki menghabiskan USD5,59 miliar untuk bantuan kemanusiaan tahun lalu, terhitung 0,86 persen dari PDB negara.

Turki mengalokasikan bagian PDB tertinggi di antara semua donor bantuan, diikuti Uni Emirat Arab (0,21 persen), Luksemburg (0,18 persen), Swedia (0,16 persen) dan Norwegia (0,15 persen).

"Keberhasilan ini tidak diragukan lagi telah dicapai oleh kepercayaan rakyat Turki pada negara dan organisasi non-pemerintah," kata Turan kepada Anadolu Agency.

Dalam beberapa tahun terakhir, Turki juga telah berfokus pada daerah membutuhkan dan memberikan bantuan kemanusiaan dalam bentuk makanan, fasilitas, materi pendidikan, dan akomodasi.

Di provinsi Idlib, Suriah utara, negara itu membangun hampir 100.000 rumah briket, dan Presiden Recep Tayyip Erdogan telah menetapkan target baru 250.000 rumah.

Turki menampung sekitar empat juta pengungsi, memberikan perlindungan kepada lebih banyak pengungsi daripada negara lain mana pun di dunia.

Jumlah warga Suriah di bawah perlindungan sementara di Turki mencapai 3,75 juta.

Turki juga melakukan pekerjaan kemanusiaan di Afrika dan Asia, termasuk operasi medis dan dukungan pertanian.

Sementara itu, berdasarkan nilai, AS memberikan jumlah bantuan kemanusiaan tertinggi pada tahun 2021 sebesar USD9,77 miliar atau 0,04 persen dari PDB, diikuti oleh Turki, Jerman (USD3,17 miliar), Inggris (USD1,6 miliar) dan Jepang (USD1,2 miliar).

Berdasarkan nilai, Turki menempati peringkat ketiga dalam laporan DI pada 2013, 2014 dan 2015, kedua pada 2016 dan 2020, dan pertama pada 2017, 2018 dan 2019.

Tahun lalu, Yaman adalah penerima bantuan kemanusiaan terbesar dengan USD2,73 miliar, diikuti oleh Suriah (USD2,14 miliar), Afghanistan (USD1,76 miliar), Ethiopia (USD1,56 miliar) dan Sudan Selatan (USD1,29 miliar).

Mengatakan bahwa TDV adalah salah satu mata rantai paling penting dari rantai bantuan kemanusiaan di Turki, Turan menekankan bahwa yayasan tersebut aktif di 149 negara dengan memberikan bantuan makanan, akomodasi, pendidikan dan dukungan sosial.

Dengan lebih dari 1.000 cabang dan 31.385 staf sukarelawan, yayasan tersebut memberikan bantuan dalam jumlah besar selama Idul Fitri dan Idul Adha tahun ini, katanya.

Di bulan suci Ramadhan, yayasan tersebut mengumpulkan 139 juta lira Turki (USD7,8 juta) dan menyediakan makanan dan pakaian untuk 2,15 juta orang di Turki dan negara-negara asing, tambahnya.

Saat Idul Adha, yayasan tersebut memberikan daging kepada hampir 22 juta orang di seluruh dunia, kata Turan.

Yayasan ini juga telah memberikan bantuan moneter ke daerah-daerah krisis seperti Suriah (USD21,5 juta), Palestina (USD13,34 juta), Yaman (USD2,37 juta), Rakhine-Myanmar (USD2,22 juta), Sudan (USD2,1 juta), Lebanon (USD448.500) dan Indonesia (USD 325.048).

Di Suriah, Diyanet berencana untuk membangun 14.673 rumah briket dan 6.214 di antaranya telah selesai sejauh ini.

Laporan DI menunjukkan bahwa saat ini 306 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia.

Tahun lalu, jumlah bantuan dari semua negara mencapai USD31,3 miliar, naik dari USD30,6 miliar pada 2020, katanya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın