Türkİye

Parlemen Belanda akui peristiwa Armenia 1915 sebagai 'genosida'

Mosi ini menang dengan 142 suara; sementara Partai Denk yang dibentuk oleh keturunan Turki menolaknya

Astudestra Ajengrastrı  | 23.02.2018 - Update : 23.02.2018
Parlemen Belanda akui peristiwa Armenia 1915 sebagai 'genosida' Ilustrasi - Warga Turki memprotes persetujuan parlemen Jerman atas resolusi yang mengakui dugaan Peristiwa 1915 dalam Perang Dunia I sebagai 'genosida', di Ankara, Turki pada 3 Juni 2016. ( Erçin Top - Anadolu Agency )

Ankara

Abdullah Asiran

THE HAGUE 

Parlemen Belanda pada Kamis meloloskan mosi untuk mendukung tuduhan Armenia menyangkut Peristiwa 1915 dan menyebut tragedi itu sebagai "genosida".

Mosi ini disetujui oleh voting mendukung dari 142 suara, sementara tiga suara lain dari Partai Denk yang didirikan oleh politisi Belanda asal Turki menentangnya.

Adalah Joel Voordewind, anggota parlemen dari partai koalisi Christian Union (CU), yang mengajukan mosi tersebut.

Dalam sesi yang sama, mosi untuk mengirimkan perwakilan setingkat menteri dari Belanda ke upacara peringatan di ibu kota Armenia, Yerevan, pada 24 April nanti juga didukung oleh suara mayoritas.

Tunahan Kuzu, pemimpin Partai Denk, berkata bahwa keputusan parlemen Belanda untuk mengakui Peristiwa 1915 sebagai "genosida" akan dieksploitasi untuk pemilihan umum daerah pada 21 Maret nanti.

Kuzu mengungkap kepada Anadolu Agency, Turki dan Belanda telah memiliki "hubungan yang sangat bagus" selama 400 tahun terakhir, namun mulai renggang baru-baru ini.

Dia menambahkan, mosi yang sama telah ditolak oleh parlemen sekitar empat bulan lalu.

Posisi Turki atas Peristiwa 1915 yang menyangkut tewasnya warga Armenia di Anatolia timur pada 1915 adalah bahwa beberapa warga memutuskan merapat dengan para penyerang dari Rusia dan memberontak melawan kekuasaan Ottoman. Relokasi warga Armenia kemudian mengakibatkan sejumlah korban jiwa.

Ankara menolak tuduhan "genosida", namun mengakui bahwa korban bertumbangan dari kedua belah pihak yang bertikai selama Perang Dunia I.

Turki memilih untuk menyebut Peristiwa 1915 tersebut sebagai tragedi bagi kedua pihak.

Ankara juga beberapa kali menolak pembentukan komisi gabungan sejawaran Turki dan Armenia serta ahli internasional untuk menyelesaikan permasalahan ini.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.