Kelompok teroris PYD/PKK kembali sebarkan foto-foto palsu
Gambar yang tidak ada hubungannya dengan Operation Ranting Zaitun sengaja disebar sebagai kampanye disinformasi teroris

Fatma Esma Arslan
ANKARA
Foto palsu kembali dimunculkan secara online dalam upaya kelompok teror PYD / PKK melawan operasi kontra-teroris Turki di wilayah barat laut Suriah.
Dalam kampanye gelapnya yang terbaru, para pendukung teroris menggunakan foto bocah perempuan yang tewas dalam serangan udara Yaman pada 2016 silam. Bocah itu disebut-sebut kelompok PYD/PKK sebagai korban dari Operasi Ranting Zaitun yang digelar di Afrin, Suriah.
Foto yang pernah diganjar sebagai salah satu pemenang dalam Istanbul Photo Awards Anadolu Agency 2016 itu merupakan hasil jepretan fotografer AFP, Abd Doumany.
Gambar anak perempuan dengan cipratan darah di pelukan seorang bapak itu diunggah oleh para pendukung kelompok teror dengan tagar #Afrin dan #ChildrenUnderAttack.
Kampanye membabi buta melawan militer Turki lewah ranah dunia maya ini dimulai setelah Turki meluncurkan operasi tersebut. Organisasi teroris PYD / PKK mengunggah foto palsu dan dengan sengaja menyebarkannya sambil mengklaim bahwa gambar-gambar tersebut diambil dari situasi di Afrin saat ini.
Kelompok teror PKK telah menginstruksikan kepada pendukungnya untuk menyebarkan gambar palsu dan berita secara online dalam upaya menyerang operasi Afrin yang sedang berlangsung di Turki.
Sebelumnya, setidaknya sudah ada 10 gambar yang dibagikan di media sosial oleh akun pro-PYD / PKK yang ternyata adalah foto-foto lama yang diambil dari situasi yang sama sekali berbeda.
Setelah dilaporkan oleh Anadolu Agency, beberapa akun media sosial yang mengunggah berita palsu itu ditutup.
Turki sejak 20 Januari lalu meluncurkan Operasi Ranting Zaitun untuk membasmi teroris PYD/PKK dan Daesh dari Afrin, Suriah.
Staf Umum Turki menyatakan bahwa operasi tersebut bertujuan untuk menciptakan keamanan dan stabilitas di sepanjang perbatasan Turki dan wilayah tersebut, juga untuk melindungi masyarakat Suriah dari tekanan dan kekejaman teroris.
Operasi ini dilakukan di bawah kerangka hak Turki berdasarkan hukum internasional, keputusan Dewan Keamanan PBB, hak untuk membela diri di bawah Piagam PBB, dengan tetap menghormati integritas teritorial Suriah, kata pernyataan tersebut.
Pihak militer juga memastikan bahwa "sangat penting" supaya operasi tidak membahayakan warga sipil.
Afrin telah menjadi tempat persembunyian utama bagi PYD/PKK ketika rezim Assad di Suriah menyerahkan kota tersebut kepada kelompok teror tanpa pertempuran pada Juli 2012 silam.