Türkİye

Ilmuwan Turki di Antartika teliti lebih dari 10.000 mikrometeorit

'Mikrometeorit berbeda dengan meteorit dalam hal kandungan kimia. Oleh karena itu, penelitian mikrometeorit sangat penting untuk memahami tata surya kita,' ungkap Mehmet Yesiltas

Marıa Elısa Hospıta  | 17.02.2020 - Update : 17.02.2020
Ilmuwan Turki di Antartika teliti lebih dari 10.000 mikrometeorit Pemandangan gunung diselimuti es di Antarctica. (Özge Elif Kızıl - Anadolu Agency)

Ankara

Dilara Zengin

ANKARA 

Seorang ilmuwan Turki telah mengumpulkan lebih dari 10.000 mikrometeorit di Antartika untuk penelitian astronomi.

Mehmet Yesiltas mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa dia sedang fokus meneliti mikrometeorit bersama rekannya dari Belgia dan Jepang.

Dosen dari Universitas Kirklareli barat laut Turki itu mengatakan mereka mulai mengumpulkan mikrometeorit tahun ini dengan sampel dari pegunungan di timur Antartika.

"Mikrometeorit adalah partikel luar bumi dengan ukuran antara 50 µm hingga 2 mm yang terkumpul di permukaan Bumi," jelas Yesiltas.

"Mikrometeorit berbeda dengan meteorit dalam hal kandungan kimia. Oleh karena itu, penelitian mikrometeorit sangat penting untuk memahami tata surya kita," kata dia lagi.

Menurut Yesiltas, kondisi di Antartika ideal untuk meteorit dan mikrometeoroit karena cuaca yang dingin dan kondisi iklim yang melindungi sampel.

"Beberapa meteorit mengandung karbon dan molekul organik," tambah peneliti itu.

Yesiltas dan beberapa peneliti lainnya mengumpulkan 66 meteorit langka di daerah Gletser Nansen pada ketinggian 3,1 kilometer di atas permukaan laut, di mana suhu udara mencapai -45 derajat Celcius.

Meteorit ini sebagian besar berasal dari bidang luar angkasa yang terletak di antara Mars dan Jupiter.

*Ditulis oleh Gokhan Ergocun dari Istanbul

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.