Türkİye

Erdogan: Gereja Ortodoks Suriah beri Istanbul kekayaan baru

Pada upacara peletakan batu pertama Gereja Ortodoks Suriah St. Ephrem (Mor Efrem), Erdogan mengatakan pembangunan gereja akan memakan waktu dua tahun

04.08.2019 - Update : 05.08.2019
Erdogan: Gereja Ortodoks Suriah beri Istanbul kekayaan baru Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menghadiri upacara peletakan batu pertama Gereja Ortodoks Suriah Saint Ephraim di Istanbul, Turki pada 3 Agustus 2019. (Emrah Yorulmaz - Anadolu Agency)

Ali Murat Alhas, Büşra Nur Bilgiç 

ANKARA

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu mengatakan pembangunan Gereja Ortodoks Suriah baru di Istanbul akan menambah "kekayaan baru" bagi kota itu.

Pada upacara peletakan batu pertama Gereja Ortodoks Suriah St. Ephrem (Mor Efrem), Erdogan mengatakan pembangunan gereja akan memakan waktu dua tahun.

"Seperti isu-isu lainnya, memenuhi kebutuhan ibadah komunitas Assyria, anak-anak geografis kita, adalah tugas negara Republik Turki," kata Erdogan.

"Kami adalah negara yang telah memerintah wilayah ini selama hampir satu milenium, dan Istanbul selama 566 tahun. Sepanjang sejarah yang panjang ini, wilayah kami selalu menjadi jantung dari keragaman agama, etnis, dan budaya, dan yang paling penting dari hati nurani kemanusiaan," tegas Erdogan.

"Meskipun penderitaan di wilayah kami selama 150 tahun terakhir telah menyebabkan banyak masalah dan banyak kehancuran, kami tidak pernah goyah sedikitpun dengan keinginan kami untuk hidup berdampingan,” ujar Erdogan.

“Bagi kami, siapa pun yang memiliki kasih sayang dan kesetiaan untuk Turki dan berkontribusi pada [negara] adalah warga negara kelas satu,” tekan Erdogan.

Dia menambahkan Turki saat ini menampung hampir 4 juta orang Arab, Kurdi, dan Turkmens serta Muslim, Asyur, Ezidi dan kelompok-kelompok lain dari Suriah dan Irak. 

Dari Spanyol ke Afrika Utara, gerbang dan hati Turki terbuka bagi semua yang tertindas, kata Erdogan.

"Tidak pernah ada dan tidak akan pernah ada ruang untuk diskriminasi dalam hati dan pikiran kita,” tegas Erdogan.

"Sasaran sebenarnya dari kelompok teror dan sekutu mereka adalah tanah air kita bersama, dan cara terbaik untuk mengecewakan mereka adalah dengan melihat perbedaan kita sebagai kekayaan yang paling penting," kata Erdogan.


Terima kasih kepada presiden

Yusuf Cetin, uskup Gereja Suriah Istanbul, berterima kasih kepada Erdogan atas kedermawanannya dan mengatakan masyarakat Suriah di Turki bangga denganErdogan.

“Sejarah Gereja Suriah Kuno sudah ada sejak 2000 tahun yang lalu. Ini adalah pertama kalinya kami melihat sikap seperti ini dalam 2.000 tahun,” kata dia.

"Semoga Tuhan melindunginya [Erdogan]."

Cetin mengatakan orang-orang Ortodoks Suriah selalu hidup dalam harmoni dengan kelompok etnis lain.

Cetin juga menekankan orang-oran Ortodoks Suriah “loyal” kepada negara-negara tempat mereka tinggal.

Sait Susin, kepala Yayasan Kuno Syriac Istanbul, mengatakan pada pembukaanbahwa berbagai agama di Turki telah menyaksikan banyak hal bersejarah selama 17 tahun terakhir, di bawah pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AK).

Susin mengatakan pada tahun 2013 orang Asiria dapat membuka sekolah yang beroperasi dalam bahasa ibu mereka, yang pertama sejak 1928/

Selain itu, kata Susin, sebanyak 55 gereja, biara, dan kuburan orang-orang Asiria di provinsi Mardin Turki dikembalikan kepada mereka.

Dia mengatakan gereja baru akan dibangun di atas area seluas 4.400 meter persegi dengan lima lantai, sebagian besar di bawah tanah.

"Jika bukan karena kehendak dan dukungan Erdogan, mustahil bagi kami untuk merealisasikan proyek ini," katanya, mengucapkan terima kasih kepada presiden.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın