Türkİye

Badan keagamaan Turki akan salurkan bantuan di 35 negara selama Ramadan

Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, otoritas keagamaan Turki berencana menyalurkan bantuan untuk umat Islam di 35 negara

Muhammad Abdullah Azzam  | 21.04.2020 - Update : 22.04.2020
Badan keagamaan Turki akan salurkan bantuan di 35 negara selama Ramadan Bulan Sabit Merah Turki, Turki Urusan Agama Foundation (TDV), Badan Koordinasi dan Kerja sama Turki (TIKA) dan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan (IHH) memberikan sumbangan dari para dermawan kepada mereka yang membutuhkan. (Ömer Erdem - Anadolu Agency)

Ankara

Sefa Sahin, Zehra Aydin Turapoglu

ANKARA

Badan keagamaan Turki alias Diyanet akan menyalurkan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan di banyak negara selama bulan suci Ramadan.

Dalam sebuah konferensi pers pada Senin, Ali Erbas, kepala Direktorat Urusan Agama Turki berbicara tentang kebijakan lembaganya selama Ramadhan di tengah pandemi virus korona, yang telah merenggut puluhan ribu nyawa di seluruh dunia.

Erbas mengatakan badannya akan memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan di 35 negara selama bulan suci ini.

Selama Ramadhan 2019 lalu, Badan Diyanet Turki telah mendistribusikan bantuan di 98 negara, namun tahun ini hanya dapat menyalurkan bantuan di 35 negara karena masalah logistik akibat pandemi, ungkap dia.

"Kami akan mendistribusikan 38.450 paket sembako, dan 46.000 paket buka puasa, serta pembagian pakaian untuk 11.000 anak yatim,” ujar Erbas.

Dia menuturkan puasa adalah tindakan spiritual yang mana akan menyatukan hati dan pikiran.

Erbas menambahkan puasa juga meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan dapat membantu melawan virus.

Sejauh ini, Turki mengonfirmasi 90.980 kasus Covid-19, di mana 2.140 orang di antaranya meninggal dunia, sementara 13.430 pasien sudah dinyatakan pulih.

Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Turki meliburkan sekolah dan memberlakukan kegiatan belajar-mengajar online.

Virus korona, atau yang secara resmi dikenal sebagai Covid-19, pertama kali diidentifikasi di Wuhan, China, pada Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 185 negara dan wilayah.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Johns Hopkins University Amerika Serikat, lebih dari 2,4 juta kasus telah dilaporkan di seluruh dunia sejak Desember lalu, dengan angka kematian lebih dari 170.000 dan lebih dari 646.000 dinyatakan sembuh.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın