Thailand akan produksi obat berbasis ganja untuk masyarakat luas
Meski ilegal, ganja bermanfaat bagi kesehatan, ujar Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul

Jakarta Raya
Hayati Nupus
JAKARTA
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Anutin Charnvirakul bersumpah akan membuat obat berbasis ganja untuk masyarakat luas dan mencantumkannya dalam daftar obat esensial nasional.
Obat yang tercantum dalam daftar itu tersedia untuk seluruh populasi, termasuk pengguna skema universal “kartu emas”, Dana Jaminan Sosial dan program layanan kesehatan pegawai negeri.
Meski begitu, lanjut Anutin, pencantuman obat dalam daftar obat esensial nasional perlu konsultasi serius dengan dokter.
Terkait kekhawatiran para ahli soal penggunaan ekstrak ganja secara berlebihan, meski untuk tujuan medis, Anutin mengatakan penggunaan obat berbasis ganja harus dengan peraturan ketat.
“Pertama harus ditetapkan secara jelas obat ini untuk siapa,” ujar menteri yang baru dilantik ini, lansir Bangkok Post.
Meski begitu, dia tetap berpendapat bahwa ganja yang merupakan tanaman ilegal harus dilihat secara positif karena bermanfaat bagi kesehatan.
“Bagian terpenting tanaman [ganja] adalah kandungan kimianya, yaitu tetrahydrocannabinols (THC), dan cannabidiols (CBD),” ujar dia.
THC merupakan kandungan kimia pelemas otot namun dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kantuk dan keracunan, serta mengakibatkan kecanduan.
Sedang CBD memiliki sifat psikoaktif dan dapat digunakan untuk mengobati epilepsi.
Anutin mengatakan peneliti kesehatan masyarakat akan menggelar proyek percontohan untuk menanam enam tumbuhan ganja.
Ide ini berawal bahwa ganja dapat dikonsumsi di rumah sebagai herbal untuk meningkatkan nafsu makan.
Meski begitu, jumlah tanaman akan sangat dibatasi dan tak dapat dijual ke pihak luar.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.