Regional

Terpidana mati Malaysia: ‘Najib minta saya bunuh perempuan itu’

Perintah pembunuhan itu datang karena Najib Razak menyebutkan perempuan Mongolia yang tengah hamil tersebut “mata-mata asing berbahaya”, ujar Azilah Hadri

Hayati Nupus  | 17.12.2019 - Update : 18.12.2019
Terpidana mati Malaysia: ‘Najib minta saya bunuh perempuan itu’ Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Najib Razak memerintahkan untuk membunuh warga negara Mongolia Altantuya Shaariibuu karena dia “mata-mata asing berbahaya”, ujar mantan komando polisi Azilah Hadri yang beroleh hukuman mati karena kasus tersebut.

Pada tahun 2006 itu, ujar mantan kepala inspektur dari satuan aksi khusus pasukan elit (UTK) Malaysia tersebut, Najib yang menjabat sebagai wakil perdana menteri sekaligus menteri pertahanan memintanya untuk menembak Shaariibuu.

Pernyataan mengejutkan ini dilontarkan oleh Azilah dalam sidang peninjauan kembali putusan pidana hukuman mati yang menimpanya dan Sirul Azhar Umar, mantan kopral sekaligus komando polisi, di Pengadilan Federal.

Azilah mengajukan berkas peninjauan kembali setebal 17 halaman itu pada 17 Oktober lalu lewat pengacaranya, Kuldeep Kumar.

Berkas itu menyebutkan bahwa Najib tak hanya memintanya membunuh Shaariibuu, tapi sekaligus menggunakan bahan peledak dari gudang senjata UTK untuk menyingkirkan perempuan itu.

Operasi rahasia itu hanya diketahui kelompok kecil, termasuk pembantu Najib, Musa Safri, perwira khususnya saat itu, Abdul Razak Baginda dan Sirul.

Menurut Azilah, Najib dan Abdul Razak menggambarkan Altantuya sebagai “pembicara yang cerdik dan licin yang akan berbohong bahwa dia hamil”.

Najib, ujar Azilah, mengiming-iminginya hadiah RM300 selepas eksekusi, dan berulang kali menjamin situasi akan baik-baik saja karena polisi itu menjalankan tugas nasional.

Dalam konferensi pers di markas polisi Selangor, Direktur Comm Datuk Huzir Mohamed mengatakan Pengadilan Tinggi Shah Alam memvonis Azilah dan Sirul hukuman mati karena membunuh perempuan Mongolia di Mukim Bukit Raja, Klang, sepanjang pukul 22:00 19 Oktober 2006, dan 01:00 20 Oktober 2006.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.