PM Thailand akhirnya jalani vaksinasi Covid-19 AstraZeneca
"Hari ini saya meningkatkan kepercayaan diri masyarakat umum," kata Prayut kepada wartawan

Jakarta Raya
JAKARTA
Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-O-cha pada Selasa menjalani vaksinasi Covid-19 AstraZeneca di gedung pemerintah, Bangkok.
Dalam vaksinasi yang disiarkan laman Facebook pemerintah Thailand, Prayut meminta masyarakat untuk memercayai petugas medis dan mengatakan dirinya sangat menantikan untuk disuntik.
"Hari ini saya meningkatkan kepercayaan diri masyarakat umum," kata Prayut kepada wartawan.
Setelah divaksin, Prayut mengatakan bahwa kondisinya baik-baik saja.
Jumat lalu, Thailand menjadi negara pertama di luar Eropa yang menangguhkan penggunaan suntikan vaksin AstraZeneca karena adanya laporan pembekuan darah di sejumlah negara Eropa.
Langkah ini diambil Thailand setelah sejumlah negara, termasuk Denmark, Norwegia, Italia, Austria, dan Bulgaria menghentikan penggunaan vaksin itu.
AstraZeneca mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya telah melakukan tinjauan cermat terhadap data dari 17 juta lebih orang yang divaksinasi di Inggris dan Uni Eropa, yang menunjukkan "tidak ada bukti peningkatan risiko emboli paru, trombosis vena dalam, atau trombositopenia."
Thailand menargetkan 61 juta dosis vaksin AstraZeneca untuk warganya dalam upaya melawan pandemi Covid-19 dan memulihkan kembali perekonomian.
Thailand telah mengimpor beberapa suntikan vaksin AstraZeneca selain 200.000 dosis vaksin Sinovac dari China untuk pekerja medis dan kelompok berisiko tinggi.
Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul dalam pernyataannya mengatakan 800.000 dosis Sinovac selanjutnya akan tiba pada 20 Maret.
Thailand hingga Selasa mencatat 27.154 kasus Covid-19 dengan 87 kematian dan 26.299 total kepulihan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.