Partai Komunis Vietnam gelar kongres atur arah kebijakan negara
Sebanyak 1.587 delegasi yang mewakili lebih dari 5,1 juta anggota Partai Komunis Vietnam di seluruh negeri menghadiri acara penting ini

Jakarta Raya
JAKARTA
Partai Komunis Vietnam menggelar Kongres Nasional Ke-13 pada Senin di Hanoi untuk memetakan arah negara selama lima tahun ke depan.
Dalam rilis partai tersebut, sebanyak 1.587 delegasi yang mewakili lebih dari 5,1 juta anggota Partai Komunis Vietnam di seluruh negeri menghadiri acara penting ini.
Delegasi tersebut termasuk anggota Politbiro dan Perdana Menteri Nguyễn Xuân Phúc, anggota Politbiro dan Ketua Majelis Nasional Nguyễn Thi Kim Ngân dan Sekretaris Komite Sentral Partai dan Presiden Front Tanah Air Vietnam Trần Thanh Mẫn.
“Kongres Partai Nasional ke-13, yang berlangsung dari 25 Januari hingga 2 Februari 2021 di Hanoi, adalah acara politik penting Partai, militer, dan rakyat. Ini adalah tonggak penting dalam perkembangan Partai dan Negara,” ujar Partai Komunis Vietnam dalam pernyataannya.
Delegasi Kongres Partai Nasional ke-13 memberikan penghormatan kepada Ho Chi Minh yang merupakan tokoh gerakan kemerdekaan dan mantan Presiden Vietnam di mausoleumnya di Hanoi.
Partai tersebut menyampaikan kongres akan menetapkan orientasi dan tugas pembangunan sosio-ekonomi untuk tahun 2021-2025, serta tujuan dan orientasi untuk tahun 2030, dan visi pembangunan nasional hingga tahun 2045.
Kongres ini juga akan memilih pimpinan Partai Komunis Vietnam yang baru.
Partai Komunis Vietnam adalah partai pendiri dan penguasa Republik Sosialis Vietnam.
Partai ini dibentuk pada tahun 1930 oleh Ho Chi Minh dan Kongres Nasional pertama diadakan pada tahun 1935.
Biro Statistik Vietnam melaporkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Vietnam pada kuartal III 2020 sebesar 2,62 persen.
Pertumbuhan ekonomi Vietnam merupakan salah satu yang terbaik di kawasan Asia Tenggara di tengah ramainya deretan negara yang masuk jurang resesi.
Secara tahunan, pertumbuhan tersebut naik 0,39 persen dari kuartal sebelumnya, ditopang oleh ekspor komputer pribadi yang meningkat di tengah pandemi.
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksi Vietnam merupakah salah satu negara di Asia Tenggara yang akan bangkit dari Covid-19 pada 2021.