Ombudsman Filipina investigasi anomali penanganan Covid-19

JAKARTA 

Ombudsman Filipina membentuk tim investigasi terkait dugaan anomali penanganan Covid-19.

Anggota ombudsman Filipina Samuel Martires mengatakan tim akan menyelidiki Menteri Kesehatan Filipina Francisco Duque III dan pejabat lainnya terkait dugaan keterlambatan pengadaan alat pelindung diri dan peralatan medis lain yang dibutuhkan petugas kesehatan.

Tim, lanjut Martires, juga akan menyelidiki sejumlah penyimpangan yang mengakibatkan kematian dan infeksi petugas kesehatan yang berada di garis depan penanganan Covid-19.

Martires mengatakan selain investigasi ini, penyelidikan lain yang digelar sejak Maret juga masih berlangsung.

Yaitu kasus mahalnya belanja alat tes uji Covid-19 dan upaya dengan sengaja menunda penggunaan alat tes terjangkau yang dikembangkan oleh Universitas Filipina.

Seluruh penyelidikan itu, ujar Martires, adalah motu-propio atau diprakarsai sendiri oleh ombudsman.

“Beberapa pekan sebelum karantina 15 Maret, investigasi lapangan ombudsman dihadang oleh sejumlah pejabat dan personel Departemen Kesehatan,” ujar Martires.

Oleh karenanya, Tim Investigasi Gabungan mengajukan kasus pidana terhadap pejabat atau karyawan yang menolak proses hukum.

Para senator menyatakan dukungannya kepada Kantor Ombudsman untuk menyelidiki Duque.

Senator Bong Go, yang mengetuai komite Senat bidang kesehatan, mengatakan penyelidikan itu merupakan bagian dari tugas konstitusional ombudsman.

“Harus diselidiki secara adil dan tidak memihak. Orang-orang memiliki hak untuk mengetahui kebenaran,” ujar Go.

Terlebih, imbuh Go, dana ini menyangkut hajat hidup orang banyak dalam menghadapi pandemi.

Begitu pula, senator Panfilo Lacson mengatakan sudah saatnya ombudsman menyelidiki Duque.

Para pelaku harus menanggung konsekuensi kesalahan mereka dalam mengambil keuntungan dari krisis Covid-19, ujar Lacson.

“Saya berharap penyelidikan kali ini akan membuahkan hasil,” kata dia.