Regional

Mahathir sebut video mesum mirip wajah menteri bermotif politik

Motif orang yang mengaku terlibat aksi video itu juga dipertanyakan, ujar Perdana Menteri Malaysia

Hayati Nupus  | 13.06.2019 - Update : 13.06.2019
Mahathir sebut video mesum mirip wajah menteri bermotif politik Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Hayati Nupus

JAKARTA

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan penyebaran video mesum mirip seorang menteri memiliki agenda politik, lansir Bernama.

Keaslian video tersebut dipertanyakan, ujar Mahathir, karena kini banyak pihak dapat mengedit dan memproduksi video serupa.

“Saya tidak berpikir ini [video dan foto] benar. Ini dibuat oleh seseorang dengan agenda politik. Jika kalah, melihat orang lain menang, Anda menunjukkan gambar-gambar porno. Akan terjadi begitu, setiap hari menunjukkan gambar-gambar porno.

“Setelah ini Anda akan melihat foto-foto saya. Jangan lakukan hal-hal kotor ini. Jaga politik sedikit lebih bersih,” kata dia.

Mahathir juga mempertanyakan motif laki-laki yang mengaku terlibat aksi dalam video itu.

“Anak ini mengaku, itu disengaja. Jika tidak, dia tak akan mengakui. Biasanya individu yang bersangkutan akan malu mengakuinya, tapi yang ini tidak. Apa tujuannya?”

Saat ditanya apakah sudah bertemu dengan menteri yang wajahnya mirip dalam video itu, Mahathir mengatakan dia telah bertemu hari ini seperti biasa dalam pertemuan kabinet.

Sementara soal perebutan kekuasaan di Partai Keadilan Rakyat setelah video itu beredar, dia mengatakan tak tahu mengenai hal tersebut.

Sebelumnya, pada hari yang sama, Menteri Urusan Ekonomi Datuk Seri Mohamed Azmin Ali membantah keras tuduhan pihak yang mengaitkannya dengan video mesum tersebut.

Azmin yakin, serangkaian tuduhan itu adalah bagian dari narasi negatif untuk mendiskreditkan reputasi dan karakternya, serta menghancurkan karier politiknya.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın