Kesadaran hukum nelayan Vietnam masih terbatas
Vietnam minta nelayan yang melakukan illegal, unreported, unregulated fishing di Indonesia ditangani sesuai hukum internasional

Jakarta Raya
Muhammad Latief
JAKARTA
Pejabat-pejabat Vietnam mengakui kesadaran nelayan mereka tentang hukum masih terbatas sehingga sering ditemukan melakukan penangkapan illegal, unreported, unregulated fishing di wilayah Indonesia.
“Kami menggaris bawahi perlunya menangani masalah ini sesuai dengan hukum internasional serta hukum Indonesia dan Vietnam,” ujar Wakil Menteri Pertahanan Vietnam Letnan Senior Nguyen Chi Vinh usai berdialog dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Indonesia, Laksamana Muda Agus Setiadji di Hanoi, Selasa.
Vietnam menurut Vinh telah memberikan pengarahan pada para penjaga pantai untuk menangani secara baik nelayan asing yang melanggar kedaulatan tanpa menyita dan merusak alat tangkap mereka.
Pejabat itu mengusulkan kedua belah pihak mengatasi masalah dengan cara yang sama, menghindari dampak negatif terhadap persahabatan.
Kapal-kapal nelayan Vietnam memang sering ditangkap aparat Indonesia. Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan hingga Juni 2019 telah menangkap 34 kapal asing, dari jumlah itu 15 di antaranya adalah kapal Vietnam.
Vietnam mengusulkan untuk membangun mekanisme koordinasi di berbagai tingkat antara kedua kementerian pertahanan, angkatan laut dan penjaga pantai.
Menurut Vinh, kedua negara harus membuat dan mengoperasikan hotline secara efektif, sambil memperkuat kerja sama dalam berbagai metode, seperti patroli bersama, pertukaran pengalaman hukum.
“Perlu juga latihan bersama untuk menghentikan penyelundupan dan penangkapan ikan ilegal, bersama dengan meneliti lingkungan laut dan komunikasi hukum untuk para nelayan Vietnam,” ujar dia seperti dilansir Vietnam News, Rabu.
Dalam dialog tersebut, kedua negara sepakat untuk berbagi informasi tentang kebijakan pertahanan, saat membahas situasi keamanan di kawasan Asia-Pasifik, kerja sama dalam Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN (ADMM) dan ADMM Plus, dan persiapan untuk kepemimpinan ASEAN Vietnam pada 2020.
Keduanya negara juga sepakat terus bertukar delegasi, meningkatkan efisiensi mekanisme dialog yang ada, memperkuat kegiatan kerja sama di antara angkatan bersenjata, dan mencari cara untuk berkolaborasi dalam industri pertahanan.
“Kedua negara akan terus berkoordinasi dan saling mendukung di forum multilateral,” ujar Vinh
Agus Setiadji mengatakan kerja sama kedua negara cukup menggembirakan dan menekankan pentingnya dialog pertahanan untuk meningkatkan hubungan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.