Kartel narkoba Meksiko incar pasar Thailand
Mengutip laporan otoritas anti-narkoba AS, negara-negara Asia rentan terhadap perdagangan met yang diproduksi kartel Meksiko

Jakarta Raya
JAKARTA
Sindikat narkoba Meksiko menjual metamfetamin ke Thailand dan negara-negara Asia lainnya, ujar Wakil Direktur Gabungan Satuan Tugas Antar-Badan Bersama Amerika Serikat Barat (JIATFW) Earl Hampton, lansir Bangkok Post pada Kamis.
Mengutip laporan otoritas anti-narkoba AS, Hampton mengatakan negara-negara Asia rentan terhadap perdagangan met yang diproduksi kartel Meksiko.
Obat buatan Meksiko itu mirip dengan met yang diproduksi laboratorium obat di sepanjang perbatasan Thailand-Myanmar karena keduanya menggunakan bahan kimia prekursor yang sama.
Dengan memberi penjelasan singkat kepada wartawan Thailand di Komando Indo-Pasifik AS di Hawaii, Hampton mengatakan Thailand tetap merupakan pasar dan titik transit para penyelundup narkoba.
Hampton mengatakan JIATFW, yang misinya memerangi kejahatan terorganisir soal narkoba di Indo-Asia Pasifik, bekerja sama dengan polisi Thailand dan lembaga-lembaga sipil untuk membasmi penggunaan bahan kimia prekursor dan obat-obatan sintetis.
Dia juga mengatakan Fentanyl, yang dianggap sebagai pemicu lonjakan kematian terkait opioid di Amerika, sedang diperdagangkan ke AS dari luar negeri.
Namun, terlepas dari peringatan Hampton, Biro Penindasan Narkotika Thailand mengatakan pemeriksaan awal tidak menemukan bukti kartel Meksiko menyelundupkan narkoba ke Thailand.
Kepala Biro Penindasan Narkotika Chinnapat Sarasin menegaskan penyelundupan obat-obatan dari Meksiko tidak memberikan keuntungan ekonomi mengingat ada sejumlah tempat produksi narkotika murah di perbatasan Thailand.
"Saya pikir obat-obatan Meksiko tidak perlu dirisaukan jika dibandingkan dengan met yang diselundupkan dari negara-negara tetangga," kata dia.
Sementara itu, polisi Thailand pada Rabu mengumumkan penangkapan tiga tersangka dalam dua operasi anti-narkoba.
Di antara mereka adalah warga negara Malaysia Magesh Muniandy, yang diduga menyelundupkan hampir 100.000 pil Nimetazepam seperti obat penenang ke Thailand.
Muniandy ditangkap saat mengirim obat-obatan ke distrik Hatkhla di Songkhla.
Para penyelidik percaya obat-obatan itu, yang biasanya dijual sebagai pengganti ekstasi (MDMA), sedang "dipasarkan" di Thailand.
Polisi mengatakan mereka juga mencegah kepala desa Khon Kaen bersama dengan kaki tangannya di sebuah pompa bensin di distrik Kumphawapi Udon Thani, ketika keduanya berusaha menyelundupkan 300 kilogram ganja ke Thailand.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.