Regional

Ilmuwan Singapura temukan obat kanker pengganti kemoterapi

"PRL3-zumab" diklaim hanya menyerang sel yang terkena kanker, bukan sel yang sehat

Muhammad Nazarudin Latief  | 02.08.2019 - Update : 05.08.2019
Ilmuwan Singapura temukan obat kanker pengganti kemoterapi Ilustrasi: Obat kemotrapi. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Muhammad Latief

JAKARTA

Para ilmuwan Singapura menemukan obat antibodi baru yang berpotensi menjadi alternatif kemoterapi dalam mengobati kanker.

Dalam temuan ilmiah yang dikeluarkan pada hari Kamis (1 Agustus), Agency for Science, Technology and Research's (A*STAR/Lembaga Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Penelitian) Molecular and Cell Biology (IMCB) Singapura mengumumkan hasil penelitian yang sebelumnya dipublikasikan pada jurnal ilmiah Nature Communications edisi 6 Juni.

Temuan itu mengungkapkan para ilmuwan telah menghasilkan "PRL3-zumab", antibodi yang sudah disesuaikan untuk penggunaan pada manusia, seperti dilansir Channel News Asia.

Intinya adalah menggunakan antibodi untuk menyerang sel-sel kanker dalam tubuh, suatu bentuk imunoterapi kanker yang memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk membunuh sel-sel kanker.

PRL3-zumab menargetkan protein PRL-3, antigen tumor yang mendorong pertumbuhan kanker dan ditemukan pada sekitar 80 persen dari 11 kanker umum yang diteliti para peneliti.

Perawatan yang pada sel-sel yang terkena kanker ini tidak merusak sel-sel sehat di sekitarnya.

Profesor Qi Zeng, direktur penelitian di IMCB dan peneliti utama studi ini, mengatakan, "PRL3-zumab mewakili pendekatan inovatif dan disruptif dalam terapi kanker, karena sangat menargetkan sel kanker dan memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan dengan obat kanker yang biasa digunakan."

Secara tradisional, kemoterapi menargetkan sel-sel yang tumbuh dan membelah dengan cepat. Ini berarti bahwa selain membunuh sel-sel kanker, itu juga dapat mempengaruhi sel-sel sehat lain yang tumbuh cepat, seperti sel-sel rambut, kulit, usus dan sumsum tulang.

Tim peneliti IMCB pertama kali menguji pada model hewan dan menemukan bahwa antibodi tikus PRL-3 dapat menekan pertumbuhan tumor yang mengekspresikan antigen PRL-3 dalam lambung, hati, paru-paru, ovarium, payudara, leukemia myeloid akut (AML) dan ginjal.

Tim juga telah menguji PRL3-zumab pada sampel tumor manusia sejak 2012 dan hasilnya menunjukkan bahwa antibodi dapat digunakan terhadap spektrum luas kanker yang umum, termasuk hati, paru-paru, lambung, payudara, usus besar dan ginjal.

Pada 2018, PRL3-zumab menyelesaikan uji klinis Fase 1 di National University Cancer Institute dan akan segera menjalani Fase 2 untuk menguji kemanjuran dan bukti konsep terapi.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.