Regional

Filipina serukan pembebasan Aung San Suu Kyi

Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin mengakui Suu Kyi berperan sebagai “pemersatu” di negaranya, demikian pula peran militer untuk menjaga keutuhan wilayah dan keamanan nasional Myanmar

Pizaro Gozali Idrus  | 03.03.2021 - Update : 05.03.2021
Filipina serukan pembebasan Aung San Suu Kyi Aung San Suu Kyi. (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin menyerukan pembebasan pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi menyusul terjadinya kudeta 1 Februari lalu.

“Seruan kami adalah untuk mengembalikan sepenuhnya ke keadaan sebelumnya dengan penghormatan terhadap peran penting Daw Aung San Suu Kyi," ujar Locsin dalam pernyataannya usai pertemuan menlu ASEAN terkait Myanmar pada Selasa malam.

Locsin mengakui Suu Kyi berperan sebagai “pemersatu” di negaranya, demikian pula peran militer untuk menjaga keutuhan wilayah dan keamanan nasional Myanmar.

Menurut Locsin, proses menuju demokrasi ini seharusnya tidak berhenti sekarang dan seruan dari ASEAN merupakan bagian dari satu keluarga.

“Di Filipina, kami memiliki pepatah: sakit jari kelingking dirasakan oleh seluruh tubuh. Myanmar bukanlah jari kecil tetapi bagian besar dari dua tangan yang bersama-sama membentuk keluarga ASEAN yang beranggotakan 10 negara,” ucap Locsin.

Untuk itu, Filipina mendukung dilaksanakannya dialog antara pihak-pihak yang berkonflik di Myanmar, guna memastikan nasib negara itu.

“Anggota ASEAN lainnya harus mendukung Myanmar, siap memberikan bantuan apa pun yang diminta oleh rakyat dan pemerintah Myanmar,” kata Menlu Locsin.

ASEAN pada Selasa malam meminta semua pihak di Myanmar mencari solusi damai melalui dialog konstruktif demi menjaga kepentingan masyarakat menyusul kekerasan yang dipicu kudeta 1 Februari.

“Kami menyatakan keprihatinan atas situasi di Myanmar dan meminta semua pihak untuk menahan diri dalam memicu kekerasan lebih lanjut,” ujar pernyataan resmi ASEAN seusai pertemuan tingkat menteri luar negeri bersama junta militer Myanmar.

ASEAN juga mengangkat seruan PBB agar militer Myanmar membebaskan semua tokoh politik yang ditahan sejak kudeta berlangsung.

“Kami juga menggarisbawahi pentingnya upaya berkelanjutan Myanmar dalam menangani situasi di Negara Bagian Rakhine, termasuk memulai proses repatriasi, secara sukarela, aman dan bermartabat sesuai dengan perjanjian bilateral dengan Bangladesh,” terang pernyataan ASEAN.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın