Regional

Filipina hentikan pengiriman tenaga kerja ke Kuwait setelah pembunuhan sadis

Kasus pembunuhan seorang asisten rumah tangga asal Filipina menunjukkan Kuwait tidak berhasil melindungi pekerja asing

Muhammad Nazarudın Latıef  | 16.01.2020 - Update : 16.01.2020
Filipina hentikan pengiriman tenaga kerja ke Kuwait setelah pembunuhan sadis Ilustrasi. (Foto file-Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA 

Filipina menghentikan pengiriman tenaga kerjanya ke Kuwait setelah terjadi kasus pembunuhan brutal terhadap seorang asisten rumah tangga asal negara itu bernama Jeanelyn Villavende, 26.

Philippine Overseas Employment Administration (Administrasi Ketenagakerjaan Luar Negeri Filipina/POEA) mengeluarkan resolusi yang melarang tersebut, dikutip dari Philstar.

Dewan pimpinan POEA menyetujui larangan tersebut atas rekomendasi Menteri Buruh Silvestre Bello III.

Di bawah resolusi tersebut, semua kategori dan jenis pekerjaan dikenai larangan penempatan ke Kuwait, meskipun menteri tenaga kerja bisa memberi pengecualian.

Pekerja Filipina yang sudah berada di Kuwait diizinkan menyelesaikan kontrak, tetapi tidak akan lagi diizinkan untuk kembali setelah kembali ke Filipina.

Hanya pekerja migran yang sangat terampil yang akan diizinkan untuk kembali ke pekerjaan mereka di Kuwait.

Menteri Kehakiman Menardo Guevarra mendukung larangan penempatan, karena Kuwait telah gagal melindungi Villavende.

Villavende meninggal di tangan istri majikannya 28 Desember lalu. Baik majikannya dan istrinya sekarang berada di dalam penjara di Kuwait.

Guevarra mendukung penerapan larangan tersebut karena kasus Villavende menandai adanya pelanggaran perjanjian bilateral antara kedua negara.

Insiden sebelumnya yang terbunuh secara brutal adalah insiden Joanna Demafelis yang berusia 29 tahun, jenazahnya ditemukan di dalam freezer apartemen di Kuwait.

Kasus ini kemudian menginsprasi penandatanganan perjanjian bilateral antara pemerintah Filipina dan Kuwait. pada Mei 2018.

Perjanjian tersebut mencakup perlindungan dan hak - seperti ketentuan kesehatan, perlindungan dari pelecehan dan repatriasi bila perlu, antara lain - dari semua pekerja rumah tangga dan pekerja terampil Filipina di negara Teluk.

Tetapi Kuwait gagal memenuhi hingga akhir perjanjian karena kematian Villavende dan Guevarra mengatakan ini harus mendorong para pekerja migran untuk mencari pekerjaan di negara lain.




Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın