Bandara Suvarnabhumi Thailand ingin jadi pusat penerbangan ASEAN
Dari Oktober 2019 hingga Agustus 2020, jumlah penerbangan Bandara Suvarnabhumi mencapai 201.456, turun 42,18 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu

Jakarta Raya
JAKARTA
Bandara Suvarnabhumi bertekad untuk tetap menjadi pusat lalu lintas udara di Asia Tenggara meskipun industri penerbangan sedang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
Suthirawat Suwanawat, manajer umum Suvarnabhumi, mengatakan bandara tersebut mengalami penurunan tajam dalam penerbangan, penumpang, dan kargo udara dibandingkan dengan tahun fiskal 2019.
Dari Oktober 2019 hingga Agustus 2020, jumlah penerbangan mencapai 201.456, turun 42,18 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Sementara jumlah penumpang mencapai 30,10 juta, turun hampir 50 persen pada 2019.
Penerbangan dan penumpang termasuk 436 penerbangan repatriasi sejak 1 April hingga 8 September di bawah pengawasan pemerintah.
Dari jumlah total penumpang, sebanyak 43.713 adalah warga negara Thailand dan 8.898 orang asing.
Menurut Suthirawat, volume kargo udara mencapai 1 juta ton atau turun 22,68 persen dari tahun lalu.
Sejak dibuka pada September 2016 lalu, Suvarnabhumi telah menerima lebih dari 685 juta penumpang dan empat juta penerbangan serta 17,5 juta ton kargo udara.
“Bandara ini tengah berinvestasi untuk meningkatkan layanan dan kenyamanan penumpang seperti mengganti armada bus antar jemput dengan kendaraan yang memiliki dek lebih rendah untuk melayani penyandang disabilitas,” kata Suthirawat, seperti dikutip Bangkok Post pada Selasa.
Suthirawat mengatakan Bandara Suvarnabhumi telah bekerja sama dengan pemerintah dan Otoritas Penerbangan Sipil Thailand untuk menyaring dengan ketat syarat terbang bagi penumpang untuk mencegah virus Covid-19.
Thailand melaporkan 14 kasus baru Covid-19 pada Selasa, sehingga total infeksi menjadi 3.559.
Pusat Administrasi Situasi Covid-19 Thailand mengatakan seluruh kasus baru berasal dari warga negara yang baru kembali dari Hong Kong, India, Sudan Selatan, dan Turki.
Tujuh di antaranya adalah tentara Thailand yang kembali dari misi perdamaian PBB di Sudan Selatan 22 September lalu.
Mereka kembali ke Thailand dengan pesawat sewaan yang sama dengan 16 tentara yang sebelumnya dinyatakan positif terinfeksi dan kini dirawat di Bangkok.
Tiga lainnya adalah perempuan pekerja migran yang baru kembali dari Hongkong pada 23 September. Dua di antaranya adalah teman sekamar berusia berusia 28 tahun dan satu lainnya 50.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.