13.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat banjir di Timor Leste
Pemerintah Timor Leste mengungkapkan banjir tersebut juga menyebabkan kerugian lebih dari 100 juta dolar AS
Jakarta Raya
JAKARTA
Pemerintah Timor Leste mengungkapkan lebih dari 13.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat banjir yang dipicu badai siklon tropis.
Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak mengatakan bencana yang menerjang negaranya juga menimbulkan kerugian mencapai lebih USD100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.
“Atas nama pemerintah dan saya sendiri, saya ingin menyampaikan simpati kepada semua yang menderita dan kehilangan harta benda dalam krisis ini,” ungkap Ruak dalam keterangan tertulis pada Senin.
Bencana juga mengakibatkan tembok penahan air laut di Kota Aileu, yang berjarak 47 kilometer dari ibu kota Dili, hampir seluruhnya runtuh, serta banyak jalan terblokir.
Taur mengungkapkan pemerintah pun melakukan berbagai upaya untuk meminimalisasi kerusakan dan menormalkan situasi kembali.
Menurut Taur, survei yang sedang berjalan memungkinkan pemerintah membantu masyarakat dan memulihkan infrastruktur, termasuk rumah yang rusak.
“Pemerintah sudah menyiapkan rencana. Setelah pembersihan dan stabilisasi dilakukan, kita akan dapat mulai mengembalikan situasi masyarakat dan aktivitas ekonomi seperti normal,” ucap Taur.
Pada 4 April, banjir bandang dan longsor menerjang Timor Leste akibat badai tropis Seroja.
Akibat kejadian ini, pemerintah Timor Leste mencatat 42 orang tewas.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.