Politik, Regional

Pakatan Harapan dukung Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia

PKR bersikukuh Anwar harus ditunjuk sebagai kandidat perdana menteri

Pizaro Gozali Idrus  | 07.07.2020 - Update : 09.07.2020
Pakatan Harapan dukung Anwar Ibrahim sebagai PM Malaysia Anwar Ibrahim sedang berpidato dalam KTT Bosphorus ke-9 di Hotel Four Seasons Istanbul pada 26 November 2018 di Istanbul, Turki. KTT Bosphorus ke-9 diselenggarakan oleh Platform Kerja sama Internasional di bawah bantuan Presidensial Turki. (Ahmet Bolat - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

Pizaro Gozali Idrus

JAKARTA

Kelompok oposisi Pakatan Harapan (PH) mendukung Pemimpin Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim menjadi Perdana Menteri Malaysia.

Dalam pernyataan bersama, PKR dan PH berkomitmen pada sikap semula bahwa Anwar harus mengambil alih jabatan puncak jika mereka berhasil merebut kembali kekuasaan.

"Dewan Presiden berpendapat bahwa upaya perlu dilakukan untuk mengembalikan mandat rakyat dan ini membutuhkan dukungan dari semua pihak," tulis PH dalam pernyataannya pada Senin.

Pernyataan itu ditandatangani oleh Anwar, Presiden Partai Amanah Negara, Mohamad Sabu dan sekretaris jenderal Partai Aksi Demokratik (DAP) Lim Guan Eng.

"Dengan demikian, dewan memberikan mandat penuh kepada Anwar Ibrahim untuk melanjutkan diskusi dengan semua pihak, termasuk Shafie Apdal, untuk mencapai tujuan itu," terang pernyataan PH.

Shafie merupakan menteri utama Sabah dan Presiden Partai Warisan Sabah.

Sebelumnya, DAP dan Amanah telah mendukung proposal agar Mahathir Mohamad kembali sebagai perdana menteri untuk ketiga kalinya.

Menurut proposal itu, Anwar akan ditunjuk sebagai wakil perdana menteri dan menggantikan Mahathir dalam enam bulan.

Namun, PKR bersikukuh Anwar harus ditunjuk sebagai kandidat perdana menteri.

PH juga memutuskan akan menolak mosi Perdana Menteri Muhyiddin Yassin yang ingin menyingkirkan Mohamad Ariff Md Yusof sebagai Ketua Parlemen Malaysia.

Pemerintah Pakatan, yang memenangkan pemilu Mei 2018, bubar pada Maret 2020 setelah Parti Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) dan beberapa anggota parlemen dari PKR meninggalkan koalisi untuk bergabung dengan Barisan Nasional, PAS dan GPS untuk membentuk pemerintah Perikatan Nasional.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.