
Jakarta Raya
JAKARTA
Ketua oposisi Malaysia Anwar Ibrahim pada Rabu mengklaim meraih dukungan mayoritas untuk menjadi perdana menteri baru menggantikan Muhyiddin Yasin.
“Saya memiliki mayoritas meyakinkan yang kuat dan kuat. Bukan mayoritas kecil,” kata Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim dalam konferensi pers di Kuala Lumpur.
Anwar menyampaikan akan menemui Yang Di-Pertuan Agong atau Raja Malaysia untuk menyampaikan bukti-bukti dukungan kepadanya.
Anwar menuturkan akan menyampaikan detail rincian dukungannya kepada media usai beraudiensi dengan Raja.
Saat ini, kata Anwar, kondisi Raja sedang sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit pemerintah Malaysia.
"Saya akan bertemu Raja segera. Kami membutuhkan pemerintahan yang kuat dan stabil untuk menjalankan negara. Diskresi untuk membubarkan parlemen adalah hak prerogatif tunggal Agong,” kata dia.
Anwar menjelaskan dia akan membentuk pemerintahan yang memiliki mandat dan dukungan.
Dia pun terbuka untuk melakukan kerja sama dengan Muhyiddin untuk membentuk pemerintahan baru Malaysia.
"Tentu saja ini adalah pemerintahan mayoritas Melayu, tetapi akan inklusif sehingga setiap komunitas terwakili," jelas dia.
Februari lalu, Muhyiddin Yassin terpilih menjadi Perdana Menteri Malaysia setelah mendapatkan dukungan dari Raja Malaysia usai pemerintah Pakatan Harapan berakhir akibat pengunduran diri PM Mahathir Mohamad.
Raja Malaysia menunjuk Muhyiddin yang dinilai telah mendapatkan dukungan mayoritas anggota parlemen dan partai politik di Malaysia.
Dukungan dari Pakatan Harapan
Dukungan pun datang dari oposisi Partai Amanah Negara yang memberikan persetujuan bagi Anwar Ibrahim untuk menjadi PM Malaysia.
Presiden Amanah Mohammad Sabu menyampaikan 11 anggota parlemennya secara bulat menyerahkan suara dukungannya kepada Anwar Ibrahim.
“11 orang anggota parlemen Partai Amanah Negara menyokong sepenuhnya kepimpinan Anwar sebagai ketua Pakatan Harapan dan memberikan kepercayaan membentuk pemerintah baru,” ujar Mohammad Sabu dalam pernyataannya pada Rabu.
Pernyataan serupa juga datang dari Partai Aksi Demokratik (DAP), partai etnis Cina Malaysia, yang mendukung Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri berikutnya.
"Sesuai keputusan rapat dewan presiden Pakatan Harapan, 42 anggota parlemen DAP akan memberikan dukungan kepada Anwar sebagai perdana menteri jika dia punya angka untuk membentuk pemerintahan," ujar kata sekretaris jenderal partai Lim Guan Eng dalam keterangan tertulis.
Diperlukan minimal 112 kursi anggota parlemen untuk membentuk pemerintahan di Malaysia. Koalisi berkuasa Perikatan Nasional pimpinan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memiliki mayoritas sangat tipis 113 kursi.
Sementara itu, PM Muhyiddin Yasin menolak adanya manuver-manuver politik untuk mendestabilisasi pemerintahan.
Dalam pidato kenegaraannya di Putrajaya, Muhyiddin meminta dukungan para ahli parlemen untuk menjaga pemerintahan ini dalam melawan Covid-19.
“Tolak tindakan sejumlah politisi yang dengan sengaja mengganggu stabilitas politik dan rencana pemulihan ekonomi,” ujar Muhyiddin tanpa langsung menyebut nama Anwar Ibrahim.
Kalkulasi politik untuk menjadi PM
Banyak kalangan masih sangsi klaim dari Anwar itu sesuai kenyataan politik Malaysia terkini.
Namun pengamat politik Malaysia Azmi Hasan menilai ada yang berbeda dari pidato Anwar Ibrahim kali ini.
Menurut Azmi, dari riak wajah dan cara Anwar berbicara dalam konferensi pers, kepala oposisi Malaysia itu begitu yakin dan gembira
“Tetapi Anwar tidak boleh berbicara lebih rinci karena tidak mau mendahului kekuasaan Yang Dipertuan Agong,” kata pengamat dari Universitas Teknologi Malaysia itu kepada Anadolu Agency pada Rabu.
Selain itu, kata Azmi, dukungan anggota parlemen kepada Anwar masih kemungkinan akan bertambah.
Koalisi oposisi Pakatan Harapan yang terdiri dari Partai Keadilan Rakyat (PKR), Parti Aksi Demokratik (DAP), dan Partai Amanah memiliki 91 kursi.
Jika digabungkan dengan Partai Pejuang yang dipimpin bekas Perdana Menteri Mahathir Mohamad, Partai Warisan yang berbasis di Sabah yang dipimpin oleh Menteri Besar Shafie Apdal, dan Persatuan Demokratik Persatuan Malaysia (MUDA) yang dipimpin oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Syed Saddiq, jumlah total kursi oposisi adalah 109 kursi.
Sementara itu, Gabungan Partai Serawak (GPS), yang memiliki 19 suara di parlemen, menyampaikan masih mendukung Muhyiddin Yasin menjadi PM.
Hal disampaikan Ketua Umum GPS Abang Johari untuk menepis adanya rumor partainya mengalihkan dukungan kepada Anwar Ibrahim.
“Anggota parlemen GPS masih bersama dan mendukung penuh PM Muhyiddin dan bukan Anwar,” ujar Abang Johari dalam pernyataannya.
Berdasarkan kalkulasi, jika GPS memberikan dukungan kepada Anwar, maka suara Anwar Ibrahim melonjak menjadi 128.
Jumlah ini sudah lebih dari cukup untuk membentuk pemerintahan baru yang mensyaratkan setidaknya 112 suara.
“Jika tidak, maka Anwar tidak cukup mendapatkan suara mayoritas sebagaimana diklaim,” ujar Azmi.
Sementara itu, United Malays National Organisations (UMNO), yang merupakan partai nasionalis Melayu, tidak akan menghentikan anggota parlemennya untuk mendukung Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri.
Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi mengaku mendapat informasi beberapa anggota parlemen UMNO dan Barisan Nasional telah menyatakan dukungannya kepada Anwar.
"Saya menghormati pendirian mereka," kata Zahid dalam pernyataannya pada Rabu.
UMNO merupakan partai politik yang saat ini menjadi pendukung utama PM Muhyiddin Yasin.
Anwar masih punya pengaruh kuat
Sementara itu, pengamat politik Malaysia Tengku Adnan mengatakan Anwar masih mempunyai pengaruh yang kuat di dalam koalisi Pakatan Harapan yang sekarang ia pimpin.
Selain itu, kata dia, Anwar juga dipercaya oleh koalisi nya untuk menjadi ketua oposisi di Parlemen Malaysia.
“Jika PH menang pada Pemilu yang akan datang, maka besar kemungkinannya Anwar akan dicalonkan sebagai perdana menteri Malaysia oleh Pakatan Harapan,” kepada Anadolu Agency pad Rabu.
Namun demikian, Ramdhan Muhaimin, pengamat politik Malaysia dari Universitas Al Azhar Indonesia, menyatakan salah satu problem dalam dinamika politik di negara itu adalah tidak adanya ikon oposisi baru selain Anwar Ibrahim.
Menurut dia, kemunculan Mahatir Muhammad sebagai 'oposisi' terhadap pemerintahan Najib Razaq sebelumnya, lebih dominan faktor sebagai dinamika di internal UMNO atau Barisan Nasional.
“Bukan genuine opposition,” jelas Ramdhan kepada Anadolu Agency pada Rabu.
Meski begitu, kata Ramdhan, kaum muda Malaysia di era seperti sekarang ini, membutuhkan figur politik baru yang mewakili karakter milenial mereka.
“Saya kira ini menjadi problem dalam kaderisasi politik dalam sistem politik di Malaysia,” ucap Ramdhan.