Politik

Iran klaim serangan rudal ke Erbil yang 'menargetkan fasilitas Israel'

Serangan menargetkan 'pusat konspirasi strategis' Israel di kota Irak utara, kata IRGC

Syed Zafar Mahdi  | 14.03.2022 - Update : 15.03.2022
Iran klaim serangan rudal ke Erbil yang 'menargetkan fasilitas Israel' Ilustrasi bagian dalam gedung yang hancur dalam penyerangan roket Iran ke Erbil, Irak (Foto file - Anadolu Agency)



TEHERAN


Iran pada Minggu mengklaim bertanggung jawab pada serangan terhadap apa yang dikatakannya sebagai fasilitas Israel di wilayah Erbil di Irak utara dengan rudal berpemandu presisi.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu, sayap hubungan masyarakat Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengaku bertanggung jawab atas serangan pada Sabtu di Pemerintah Daerah Kurdi (KRG), mengatakan itu adalah respons serangan Israel minggu lalu di Suriah yang menewaskan dua anggota IRGC. 

IRGC memperingatkan Israel bahwa mereka akan menghadapi "balasan yang keras, tegas, dan destruktif" jika serangan seperti itu berlanjut, dan bersumpah untuk membalas serangan di Suriah.

Dalam pernyataan itu, IRGC mengatakan serangan yang terjadi larut malam itu menargetkan "pusat konspirasi strategis" Israel di Erbil.

Mereka menggarisbawahi bahwa keamanan warga negara Iran adalah "garis merah" angkatan bersenjata negara itu.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, unit kontraterorisme KRG mengatakan selusin rudal balistik yang menghantam Erbil setelah diluncurkan dari luar negeri.

Dikatakan serangan itu "diarahkan dari timur," menargetkan lingkungan makmur ke arah konsulat AS, menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.

Secara terpisah, Kementerian Dalam Negeri KRG mengumumkan bahwa satu orang terluka ringan akibat serangan rudal tersebut.

Beberapa bangunan dan rumah juga rusak dalam serangan itu, katanya.

"Banyak serangan di Erbil malam ini dilakukan dengan rudal dan tidak ada rudal yang mengenai Konsulat AS yang baru di Erbil yang sedang dibangun," kata Lawk Ghafuri, kepala Hubungan Media Luar Negeri KRG di Twitter.

“Namun, daerah sekitar kampus terkena rudal,” tambahnya.

Gubernur Erbil Omed Khoshnaw sebelumnya mengatakan kepada jurnalis yang berbasis di Erbil, Rudaw, bahwa telah terjadi serangan teror terhadap Konsulat AS.

Dua anggota IRGC yang tewas dalam serangan Israel di pinggiran ibukota Suriah, Damaskus diidentifikasi sebagai Kolonel Ehsan Karbalaipur dan Kolonel Morteza Saeednejad.

"Tanpa ragu, pendudukan Israel akan membayar harga untuk kejahatan ini," kata IRGC setelah insiden itu.

Perdana menteri Pemerintah Daerah Kurdistan Irak utara (KRG) mengutuk serangan di Erbil.

Dalam sebuah posting di akun Twitter resmi KRG, Masrour Barzani mengatakan: "Erbil tidak akan tunduk pada pengecut. Saya mengutuk keras serangan teroris di beberapa tempat di Erbil."

Selain itu, Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi mengatakan di media sosial bahwa serangan itu menargetkan keselamatan orang-orang, menambahkan bahwa para pejabat akan meluncurkan penyelidikan atas serangan itu.

Kadhimi menambahkan: "Pasukan keamanan kami akan menyelidiki serangan ini. Kami akan melawan serangan yang menargetkan keamanan kota-kota kami dan kesejahteraan rakyat kami."

Turki pada Minggu juga mengutuk serangan itu.

"Tindakan seperti itu yang bertujuan untuk mengganggu perdamaian dan stabilitas di Irak sama sekali tidak dapat diterima," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.

"Turki akan terus mendukung Irak dalam perang melawan terorisme," tambahnya. 
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Topik terkait
Bu haberi paylaşın