Yaqut Cholil Qoumas ingin agama tidak jadi alat politik lawan pemerintah
Rencana lain yang dilakukan setelah menjabat menteri agama, yang juga ketua GP Ansor ini, akan meningkatkan hubungan persaudaraan sesama muslim

Jakarta Raya
JAKARTA
Menteri Agama -- yang baru ditunjuk Presiden Joko Widodo -- Yaqut Cholil Qoumas mengaku akan berupaya agar agama tidak lagi digunakan menjadi alat politik untuk menentang pemerintah ataupun merebut kekuasaan di Indonesia.
Hal itu kata dia, merupakan langkah pertama yang akan dilakukan setelah menjabat menjadi menteri agama.
"Agama biar menjadi inspirasi dan biarkan agama ini membawa nilai-nilai kebaikan dan nilai-nilai kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," jelas Yaqut di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa.
Rencana kedua, kata dia, dirinya akan meningkatkan meningkatkan hubungan persaudaraan sesama muslim serta persaudaraan antar sesama bangsa.
"Ini kita bangkitkan kembali agar tidak ada satu kelompok pun satu agama apapun yang mengklaim memiliki negara ini semua berhak memiliki negara ini," jelas dia.
Menurut dia, jika hal tersebut dilakukan maka Indonesia bakal lebih tentram dan pembangunan akan mudah diwujudkan.
Selain itu juga dia mengaku akan memajukan pendidikan agama di lingkungan Kementerian Agama.
"Pendidikan agama apa pun, termasuk di dalamnya ponpes, bagaimana pondok pesantren bisa didorong mandiri dan pada akhirnya melahirkan kader terbaik bangsa," pungkas dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi -- sapaan akrab Joko Widodo -- merombak sejumlah posisi menterinya.
Salah satu posisi menteri yang diganti yakni menteri agama.
Presiden Jokowi menunjuk Ketua GP Anshor Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri agama menggantikan Fachrul Razi.
Fachrul Razi sebelumnya berasal dari kalangan militer.