Usai erupsi, kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu tutup sementara

Nicky Aulia Widadio

JAKARTA

Kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu tutup sementara setelah erupsi pada Jumat sore.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahwa jatuhan abu vulkanik mencapai radius satu hingga dua kilometer. Distribusi abu teramati di Desa Jayagiri, Lembang, Bandung Barat.

“Masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas dan tidak boleh menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Parahu,” ujar Pelaksana harian Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui siaran pers, Jumat.

Selain itu, gas vulkanik dapat membahayakan kehidupan manusia ketika cuaca mendung dan hujan.

BNPB meminta masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu mewaspadai letusan freatik yang bersifat tiba-tiba tanpa didahului gejala vulkanik yang jelas.

Namun, masyarakat juga diminta agar tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak jelas.

Badan Geologi juga mengeluarkan peringatan bahaya bagi pesawat yang melintas di sekitar wilayah gunung karena notifikasi Volcano Observatory Notice for Aviation (VONA) mengindikasi lontaran abu masih berada di bawah seribu kaki.

“Level ini dapat membahayakan penerbangan. VONA juga menyebutkan distribusi abu vulkanik mengarah ke timur laut dan selatan,” lanjut Agus.

Sebelumnya PVMBG melaporkan bahwa Gunung Tangkuban Parahu erupsi pada pukul 15.48 WIB dengan ketinggian kolom abu kurang lebih 200 m di atas puncak.

PVMBG memantau asap tebal berwarna kelabu tebal dan abu mengarah ke timur-utara-selatan.