Nasional

Uji klinis dimulai,19 relawan disuntik kandidat vaksin Bio Farma-Sinovac

Ada total 1.115 calon relawan yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti uji klinis tahap ketiga kandidat vaksin Covid-19

Nicky Aulia Widadio  | 11.08.2020 - Update : 12.08.2020
Uji klinis dimulai,19 relawan disuntik kandidat vaksin Bio Farma-Sinovac Staf medis mempersiapkan tes cepat coronavirus pada pekerja migran sesaat setelah tiba di Bandara Internasional Juanda di Surabaya, Jawa Timur, pada 7 April 2020. Sebanyak 156 pekerja migran Indonesia tiba dari Malaysia. Sebelum dikirim ke kota asal mereka, mereka akan menjalani tes cepat untuk memeriksa apakah mereka terkena virus korona atau Covid-19. (Suryanto - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Uji klinis tahap ketiga kandidat vaksin Covid-19 hasil kerja sama PT Bio Farma dengan Sinovac Biotech telah dimulai hari ini di Bandung, Jawa Barat.

Sebanyak 19 relawan telah disuntik dengan dosis pertama kandidat vaksin oleh tim peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Proses penyuntikan berlangsung di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Juru Bicara Tim Penelitian Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, dr Rodman Tarigan mengatakan 19 relawan ini merupakan bagian dari 1.620 orang yang dibutuhkan untuk uji klinis tahap ketiga.

“Dari 19 relawan ini ada yang disuntikkan vaksin, ada juga yang disuntikkan plasebo,” kata Rodman kepada Anadolu Agency melalui sambungan telepon, Selasa.

Relawan yang disuntikkan plasebo akan menjadi pembanding terhadap relawan yang disuntikkan vaksin untuk mengetahui sejauh mana kandidat vaksin ini mampu membentuk kekebalan tubuh.

Ada total 1.115 calon relawan yang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti uji klinis tahap ketiga ini.

Pendaftaran masih berlangsung hingga akhir Agustus 2020 untuk memenuhi kuota yang dibutuhkan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadi salah satu calon relawan yang telah mendaftarkan diri.

Menurut Rodman, pengujian akan berlangsung di enam titik yakni Rumah Sakit Pendidikan Unpad, Balai Kesehatan Unpad, dan empat puskesmas di Kota Bandung.

Setiap lokasi akan melaksanakan uji klinis terhadap paling banyak 20 relawan per hari.

“Untuk relawan selanjutnya sudah ditetapkan jadwalnya oleh tim peneliti,” tutur Rodman.

Uji klinis berlangsung enam bulan

Rodman menuturkan proses uji klinis kandidat vaksin Sinovac ini akan berlangsung selama enam bulan.

Sebelum disuntikkan dosis pertama, para relawan telah menjalani tes cepat (rapid test), tes usap (swab test), dan tes kesehatan dasar untuk memastikan mereka tidak pernah terinfeksi virus SARS-CoV-2.

“Dosis kedua vaksin nanti akan diberikan 14 hari setelah penyuntikan dosis pertama,” jelas Rodman.

Sebanyak 50 dokter terlibat dalam proses uji klinis ini, terdiri dari 20 dokter spesialis dan 30 dokter umum.

Para dokter akan memantau kondisi kesehatan relawan selama enam bulan ke depan.

“Relawan diberikan nomor telepon dokter, sehingga ketika ada keluhan bisa menghubungi dokter. Mereka sebagai subjek juga akan terus dipantau dan sudah diberi asuransi kesehatan,” tutur Rodman.

Rodman mengatakan selama uji klinis berlangsung, para relawan diizinkan untuk beraktivitas seperti biasa, namun tetap dengan menaati protokol kesehatan Covid-19.

Berdasarkan data yang didapat dari uji klinis fase pertama dan fase kedua di China oleh Sinovac, ada efek samping yang mungkin dialami relawan.

Efek samping itu terdiri dari reaksi lokal seperti bengkak, nyeri dan merah-merah di titik penyuntikan.

“Ada juga kemungkinan efek samping sistemik seperti timbul demam, tapi berdasarkan penelitian fase pertama dan kedua itu (efek samping) tidak berlangsung lama, 24 jam sudah membaik,” kata Rodman.

Tim peneliti berharap uji klinis akan berjalan lancar dan kandidat vaksin ini sesuai dengan virus SARS-CoV-2 yang menyebar di Indonesia.

“Meskipun secara teori virus SARS-CoV-2 ini bermutasi, tetapi turunan genetiknya tidak terlalu banyak berubah dari yang asli sehingga galurnya masih sama,” ujar dia.

“Kami harapkan angka keberhasilannya tinggi,” lanjut Rodman.

Jika hasil uji klinis dinyatakan berhasil, maka kandidat vaksin ini akan didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar memiliki izin edar dan bisa diserahkan ke masyarakat.

Sebelumnya, 2.400 sampel kandidat vaksin Covid-19 ini tiba di Indonesia pada 19 Juli 2020 setelah melalui dua tahap pengujian di China.

PT Bio Farma selaku sponsor menargetkan akan memproduksi vaksin pada kuartal pertama 2021 apabila uji klinis tahap ketiga berjalan lancar.

Bio Farma memilih Sinovac sebagai mitra karena dalam pengembangan vaksinnya menggunakan metode inaktivasi yang selaras dengan kompetensi Bio Farma.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.