Nasional

TNI AD operasikan rutan militer berbasis AI cegah kekerasan

KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan Artificial Inteligent dalam rutan militer bisa menganalisis tindakan perundungan dan kekerasan antar sesama tahanan

Erric Permana  | 20.04.2021 - Update : 20.04.2021
TNI AD operasikan rutan militer berbasis AI cegah kekerasan Suasana rumah detensi imigrasi yang kelebihan kapasitas di Kalideres, Jakarta Barat, 19 Desember 2017. Rumah detensi milik Direktorat Jenderal Keimigrasian Indonesia ini menampung 445 penghuni dari berbagai negara, mayoritas berasal dari Nigeria. Sebanyak 215 ditahan karena permasalahan imigrasi, 115 adalah pencari suaka, dan 75 lainnya pengungsi. ( Erric Permana - Anadolu Agency )

Jakarta Raya

JAKARTA 

TNI Angkatan Darat resmi mengoperasikan rumah tahanan militer yang memiliki sistem pintar berbasis Artificial Inteligent (AI) di Markas Polisi Militer Kodam Jaya, Jakarta pada Selasa.

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan sistem pintar pertama di Indonesia tersebut bisa menganalisis adanya aksi kekerasan antar sesama tahanan dan juga aksi mencederai diri sendiri.

Dia juga menyatakan rumah tahanan tersebut memiliki sistem kendali secara otomatis dengan menggunakan perangkat elektronik.

"Jadi sudah tidak lagi manual penguncian, kemudian nyala lampu dan semuanya," ujar Andika.

Rumah tahanan militer tersebut memiliki luas bangunan sekitar 1.500 meter persegi dan bisa menampung 83 tahanan serta menelan anggaran mencapai Rp 100 miliar.

Andika menargetkan rumah tahanan militer tersebut akan dibangun di lokasi lain di luar DKI Jakarta.

"Pertimbangan kami ditempatkan di wilayah yang cukup padat untuk populasi prajurit Angkatan Darat," pungkas dia.


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.