Nasional

TMII dan kebun binatang di Indonesia butuh donasi pakan satwa akibat pandemi

Stok pakan yang ada di TMII hanya cukup hingga akhir Mei 2020

Nicky Aulia Widadio  | 05.05.2020 - Update : 06.05.2020
TMII dan kebun binatang di Indonesia butuh donasi pakan satwa akibat pandemi Gajah di Taman Safari Indonesia, Cisarua, Jawa Barat, (Foto file - Anadolu Agency)

Jakarta Raya

JAKARTA

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) membutuhkan donasi untuk menjamin ketersediaan pakan satwa di tengah pandemi Covid-19.

Manajer Unit Taman Burung dan Museum Komodo Taman Reptil TMII Piter Kombo mengatakan stok pakan yang ada hanya cukup hingga akhir Mei 2020.

Hal ini merupakan dampak dari penutupan TMII sejak 23 Maret 2020 sehingga tidak ada pemasukan.

“Kita tidak tahu kapan pandemi ini berakhir, jadi kami ingin berupaya memastikan stok pakan aman dan membuka pintu bagi masyarakat yang mau berkontribusi,” kata Piter kepada Anadolu Agency, Selasa.

Menurut Piter, ada 1.200 ekor satwa dari 70 jenis spesies yang ada di empat unit taman satwa di TMII.

Pengelola sampai harus melakukan substutisi pakan untuk efisiensi dana agar bisa bertahan lebihl lama.

Burung pemangsa seperti elang dan burung hantu dalam kondisi normal diberi makan daging dari hewan hidup seperti kelinci, tikus dan marmut.

“Sekarang penggantinya daging ayam, daging sapi atau ikan karena pakan yang tidak dalam keadaan hidup harganya lebih murah,” kata Piter.

Piter mengatakan masyarakat yang ingin berdonasi bisa menghubungi melalui nomor 0813-1033-3952.

Dia akan menginformasikan kebutuhan yang diperlukan agar donasi menjadi tepat sasaran.

Donasi juga bisa disalurkan melalui Perhimpunan Kebun Binatang se-Indonesia (PKSBI) mengingat banyak kebun binatang mengalami situasi serupa, bahkan lebih buruk akibat Covid-19.

Donasi bertajuk #foodforanimals dapat disalurkan melalui nomor rekening BNI 955 955 206 atas nama Perhimpunan KB Binatang Se-Indonesia.

Sebelumnya diberitakan, survei internal yang dilakukan PKSBI terhadap 60 anggotanya menunjukkan bahwa 92,1 persen kebun binatang hanya sanggup bertahan kurang dari satu bulan.

Sebanyak 5,26 persen lainnya sanggup bertahan selama 1-3 bulan dan hanya 2,63 persen yang sanggup bertahan lebih dari tiga bulan.

Ketua Umum PKSBI Rahmat Shah mengatakan ada dua kebun binatang di Medan dan Semarang yang saat ini dalam situasi krisis.

Untuk menyiasati ini, kebun binatang harus melakukan penyesuaian terhadap manajemen satwa.

“Sejauh ini masih dalam kendali, tapi memang ada pengurangan porsi makanan,” kata Rahmat kepada Anadolu Agency, Senin.

Menurut Rahmat, pemerintah harus bergerak membantu pemenuhan kebutuhan pakan bagi satwa di seluruh kebun binatang di Indonesia yang diperkirakan senilai Rp60 miliar.

PKSBI mencatat ada 70 ribu ekor satwa dari 4.912 jenis yang berada di kebun binatang dan membutuhkan perhatian pemerintah.

“Ini baru pertama kali kita mengalami ini, tanggung jawab pemerintah juga untuk membantu karena satwa yang kami rawat juga milik pemerintah,” kata Rahmat.

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.