Suplai vaksin AstraZeneca ke Indonesia terhambat embargo
AstraZeneca mengundur jadwal distribusi vaksin melalui skema bilateral, sedangkan jadwal kedatangan vaksin dari Covax Facility juga terdampak embargo India

Jakarta Raya
JAKARTA
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan jadwal kedatangan sekitar 100 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca masih belum pasti dan memiliki kemungkinan tertunda.
Indonesia memiliki dua jalur pengadaan vaksin AstraZeneca yakni melalui skema bilateral sebesar 50 juta dosis dan skema multilateral melalui Aliansi Vaksin Global (GAVI)/Covax Facility sebanyak 54 juta dosis.
Untuk skema bilateral, AstraZeneca mengundur jadwal distribusi vaksin yang semestinya tiba di Indonesia sebanyak 50 juta dosis vaksin pada tahun ini.
“Mereka (AstraZeneca) mengundur hanya bisa 20 juta di tahun ini dan 30 juta dosis lagi tahun depan,” kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada Kamis.
Selain itu, pengiriman 10 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Covax Facility yang harusnya tiba pada Maret-April ditunda hingga Mei 2021. Sedangkan jadwal pengiriman vaksin sisanya belum bisa dipastikan.
Penundaan distribusi vaksin dari Covax Facility terjadi karena India mengembargo vaksin AstraZeneca yang diproduksi di negaranya setelah kasus Covid-19 melonjak.
Indonesia telah menyampaikan surat keberatan kepada Presiden GAVI atas situasi ini, namun sejauh ini GAVI belum bersedia memberikan komitmen tertulis kepada Indonesia terkait pengiriman vaksin.
Ketidakpastian terkait 100 juta dosis vaksin AstraZeneca ini dikhawatirkan berdampak terhadap ketersediaan vaksin di dalam negeri.
Progres penyuntikan vaksin Covid-19 pada bulan ini menjadi lebih lambat dibandingkan target sebelumnya.
Pemerintah, kata Budi, saat ini memprioritaskan penduduk lanjut usia dan guru sebagai penerima vaksin.
Meski demikian, dia menuturkan stok vaksin yang akan tersedia pada tahun ini diperkirakan masih mencukupi untuk memvaksin 181,5 juta penduduk demi mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).
“Sampai sekarang masih mencukupi di sekitar 396 juta dosis, masih di atas kebutuhan 363 juta dosis,” kata Budi.
Indonesia sejauh ini telah menyuntikan 13,7 juta dosis vaksin Covid-19 terhadap 9 juta orang sejak program vaksinasi dimulai pada 13 Januari 2021.