Nasional

Serah terima pengelolaan TMII ditarget rampung 3 bulan

Pemerintah saat ini tengah membentuk tim transisi guna mengaudit aset di TMII

Adelline Tri Putri Marcelline  | 16.04.2021 - Update : 16.04.2021
Serah terima pengelolaan TMII ditarget rampung 3 bulan Salah satu ikon Taman Mini Indonesia Indah, Istana Anak-Anak Indonesia. ( Mahmut Atanur - Anadolu Ajansı )

Jakarta Raya

JAKARTA 

Pemerintah menargetkan serah terima penguasaan dan pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dari Yayasan Harapan Kita pada Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) rampung dalam tiga bulan.

Direktur Barang Milik Negara (BMN) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (DJKN Kemenkeu), Encep Sudarwan mengatakan kementeriannya tengah membentuk tim transisi guna mengaudit aset TMII.

“Akan melakukan audit semua mulai bangunan, tanah, kerja sama. Setelah jelas, baru serah terima,” ucap Encep dalam bincang DJKN secara virtual, Jumat.

Dia juga menegaskan, pengambilalihan TMII bukan hanya untuk mengoptimalkan penerimaan negara, tapi agar pelayanan kepada masyarakat lebih optimal.

Encep membenarkan bahwa TMII belum pernah sekalipun berkontribusi dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Ini disebabkan landasan hukum pengelolaan TMII itu sendiri tidak menyertakan perhitungan rinci terkait PNBP,” kata dia.

Dia melanjutkan, saat ini DJKN mencatat nilai aset TMII mencapai Rp20,5 triliun berupa tanah.

Pengambilalihan TMII oleh pemerintah dilakukan setelah Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpres No 19/2021 tentang Pengelolaan TMII.

Selama 44 tahun, TMII yang merupakan aset negara dikelola Yayasan Harapan Kita, dengan landasan keputusan Presiden Soeharto pada 1977.

Yayasan Harapan Kita menanggung kerugian Rp 40 miliar hingga Rp 50 miliar per tahun dari pengelolaan TMII.

Hal ini juga yang menjadi salah satu pertimbangan pemerintah akhirnya mengambil alih pengelolaan tempat wisata tersebut. 


Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.