Seorang WNI diduga terjangkit virus korona setelah kembali dari China
WNI berinisial R saat ini dirawat dalam ruang isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta

Jakarta Raya
JAKARTA
Seorang warga negara Indonesia (WNI) diduga terjangkit virus korona.
WNI berinisial R, 35 tahun, tersebut saat ini dirawat dalam ruang isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta.
“Benar, ada satu pasien dengan suspect tapi kondisi saat ini masih stabil, belum dinyatakan sebagai new coronavirus,” kata Direktur Medik dan Keperawatan RSPI, Diany Kusumawardhani, kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Rumah sakit sudah mengambil sampel dari tubuh R untuk diperiksa di laboratorium.
Menurut Diany, butuh waktu sekitar dua hingga tiga hari untuk memastikan apakah pasien tersebut positif atau tidak terjangkit virus korona.
Suspect tersebut baru kembali ke Indonesia dari China pada Rabu, 22 Januari 2020.
Saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, penumpang tersebut terdeteksi demam 38 derajat celcius, radang tenggorokan, serta flu dan batuk.
RSPI Sulianti Saroso merupakan salah satu rumah sakit rujukan yang disiapkan pemerintah untuk menangani kasus korona.
Sejauh ini, belum ada kasus yang dinyatakan positif korona di Indonesia.
Sejak virus itu mewabah dan tersebar ke berbagai negara, pemerintah Indonesia sudah memasang 195 thermal scanner di 135 pintu masuk negara untuk memastikan tidak ada orang yang terjangkit datang ke Indonesia.
Selain itu, 100 rumah sakit yang siap menangani kasus korona jika sewaktu-waktu ditemukan orang yang terjangkit.
Virus korona pertama kali mewabah di Wuhan, China dan telah menyebar ke beberapa negara di Asia seperti Thailand, Jepang, Taiwan, Korea Selatan, Singapura, dan Vietnam.
Virus ini telah menyebabkan 800 orang di China terinfeksi, dimana 25 orang di antaranya meninggal dunia.
Orang yang terjangkit virus korona menunjukkan gejala penyakit umum seperti demam, batuk, dan sesak napas. Dalam kondisi lebih parah, virus korona dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan angkut, gagal ginjal hingga menyebabkan kematian.