PVMBG: Erupsi Gunung Agung masih akan terus berlanjut

Muhammad Latief

JAKARTA

Pemerintah memperkirakan Gunung Agung di Pulau Bali masih berpeluang erupsi baik secara eksplosif dengan tipe strombolian-vulkanian skala kecil maupun secara efusif atau mengeluarkan aliran lava ke dalam kawah.

“Potensi untuk terjadinya erupsi besar masih belum teramati. Aktivitas Gunung Agung masih berada dalam kondisi yang dinamis dan kecenderungan aktivitas dapat berubah sewaktu-waktu,” kata Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam siaran pengumumannya, Senin.

Sejak awal 2019, kata PVMBG, gunung ini sudah beberapa kali erupsi abu dengan waktu jeda berkisar 1-3 minggu.

Terakhir, gunung ini mengalami dua kali erupsi terjadi pada 21 April dengan tinggi kolom abu 2000-3000 m di atas puncak gunung, ujarnya.

Menurut PVMBG, secara visual, aktivitas permukaan masih didominasi oleh embusan asap putih maupun sesekali erupsi abu disertai lontaran lava pijar.

Kolom abu berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat, ujar PVMBG.

Kemudian secara seismik, aktivitas gunung di Kabupaten Karangasem ini didominasi oleh gempa-gempa dengan konten frekuensi rendah.

Kata PVMBG, ini artinya ada aktivitas aliran fluida di kedalaman dangkal berupa gempa embusan dan sesekali gempa letusan.

Hal ini juga mencerminkan bahwa aliran fluida magmatik ke permukaan relatif lancar karena sistem sudah cenderung terbuka.

“Dalam satu bulan Gunung Agung mengalami inflasi atau penggembungan maupun deflasi atau pengempisan tubuh gunung.”

Menurut PVMBG volume magma yang bergerak di bawah permukaan teramati dalam jumlah yang kecil kisaran 1 juta meter kubik.

“Ini mengindikasikan aktivitas Gunung Agung masih belum stabil dan masih berpotensi erupsi dengan skala relatif kecil.”